Solusi Anti-Pesing Ala Jogja: Pampers Kuda untuk Andong Malioboro, Ini Kata Kusir

Ide ini muncul sebagai respons atas keluhan wisatawan yang mencium bau pesing saat menikmati libur Lebaran kemarin.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 10 April 2025 | 13:29 WIB
Solusi Anti-Pesing Ala Jogja: Pampers Kuda untuk Andong Malioboro, Ini Kata Kusir
Petugas melakukan pembersihan di tempat parkir andong yang berada di kawasan Malioboro. (SuaraJogja.id/HO-Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta)

SuaraJogja.id - Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mewacanakan tentang kemungkinan penggunaan pampers/ popok atau alat penampung khusus untuk kotoran dan urine kuda pada andong yang beroperasi di kawasan Malioboro.

Ide ini muncul sebagai respons atas keluhan wisatawan yang mencium bau pesing saat menikmati libur Lebaran kemarin.

Ketua Paguyuban Kusir Andong DIY, Purwanto menyambut baik ide tersebut. Dia bahkan berharap bisa segera mendiskusikan hal tersebut kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja langsung.

"Ya saya sebagai ketua paguyuban mengucapkan terima kasih atas ide itu, tapi nanti kita coba lihat ide pempers kuda itu. Saya menanti konsepnya seperti apa," ungkap Purwanto saat dihubungi, Kamis (10/4/2025).

Baca Juga:Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik

Ide pampers kuda sendiri, kata dia tidak sepenuhnya baru. Beberapa wali kota sebelumnya pun sempat mencetuskan ide yang hampir serupa dengan konsep pampers kuda itu.

"Itu juga dulu waktu wali kota sebelumnya itu juga programnya, pampers kuda itu, kantong kotoran kuda yang bisa dilihat di setiap andong, itu memiliki tempat itu. Tapi kita belum tahu dengan Bapak Hasto ini mau yang gimana, saya juga belum ketemu. Belum ada pertemuan itu," terangnya.

Petugas melakukan pembersihan di tempat parkir andong yang berada di kawasan Malioboro. (SuaraJogja.id/HO-Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta)
Petugas melakukan pembersihan di tempat parkir andong yang berada di kawasan Malioboro. (SuaraJogja.id/HO-Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta)

Disampaikan Purwanto, saat ini dari data yang tercatat di Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, ada 421 andong dan sekitar 500 anggota yang hampir beroperasi setiap hari, termasuk di kawasan Malioboro.

Selama ini, dia memastikan setiap kusir andong yang beroperasi di Malioboro selalu menjaga kebersihan. Terkhusus saat membuang kotoran kuda dengan cara menyiapkan pewangi dan air.

"Kalau di paguyuban kita sudah ada aturan semua andong harus wajib membawa pewangi cuci itu dan air, selagi membuang kotoran itu kita siram pakai pewangi dan air itu," tegasnya.

Baca Juga:Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta

Dia mengatakan bau pesing yang ada di Malioboro itu tidak memulu terkait kencing atau kotoran kuda. Pasalnya keluhan wisatawan itu juga terdapat di sejumlah sudut misalnya belakang halte dan lainnya.

Namun terlepas dari itu, dia memastikan semua kusir andong telah sejak lama menerapkan kebersihan untuk masing-masing kudanya. Termasuk untuk menyediakan pewangi dan air untuk menyemprot kotoran yang akan dibuang.

"Pertanggungjawabannya semua andong wajib membawa pewangi dan air untuk menyemprot itu. Kalau kencing di Malioboro pun dari pemerintah kota sudah menyiapkan kran air itu, untuk nyemprot. Sudah ada di setiap cekungan milik andong itu, pasti sudah ada krannya itu. Itu fungsinya untuk itu," ujarnya.

"Kita sudah mengadakan kerja bakti, sebelum dari UPT itu mengeluarkan kerja bakti selasa wage, kita tiap minggu kerja bakti disemprot minyak wangi begitu," imbuhnya.

Ke depan Purwanto bakal terus menjaga kebersihan kawasan Malioboro dari kotoran maupun bau pesing tersebut.

Mengingat andong sudah menjadi salah satu ikon dan daya tarik wisatawan di Yogyakarta.

Ide Pampers Kuda

Sebelumnya Hasto mengatakan sudah menginstruksikan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta dan dinas terkait untuk menindaklanjuti laporan bau pesing di Malioboro.

Termasuk untuk mengkaji tentang kemungkinan penggunaan popok untuk kuda.

"Saya sudah bilang sama dinas, sama UPT Malioboro, ini pampers-nya kuda harus diperbaiki. Saya mikirkan bagaimana pampers kuda andong di Malioboro, ini penting ternyata," kata Hasto ditemui di DPRD Kota Yogyakarta, Rabu kemarin.

Menurut Hasto, kantong kotoran kuda yang ada saat ini belum cukup mumpuni untuk menampung feses dan kencing kuda. Sehingga kerap terciprat atau meluber hingga ke sejumlah ruas jalan.

"Itu kan [hanya] wadah kotoran, bukan tadah kencing. Jadi kencingnya itu jadi satu dengan kotorannya. Terus tercecer itu, bagaimana enggak pesing," ucapnya.

Sementara itu Kepala UPT PKCB Kota Jogja Ekwanto menuturkan sudah sudah melakukan penyemprotan rutin kawasan Malioboto setiap hari oleh petugas kebersihan. Pembersihan total pun kembali dilakukan kemarin usai menerima keluhan bau pesing itu.

"Kami bersihkan lagi dengan sabun supaya benar-benar clear area tersebut," tutur Ekwanto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak