Peringatan Dini BMKG Terbukti, Sleman Porak Poranda Diterjang Angin Kencang

Dampak paling signifikan terlihat di Kapanewon Minggir yang mencatat lebih dari 17 titik kejadian.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 10 April 2025 | 21:55 WIB
Peringatan Dini BMKG Terbukti, Sleman Porak Poranda Diterjang Angin Kencang
Hujan lebat yang menghantam Sleman membuat pohon roboh hingga menimpa rumah, Kamis (10/4/2025). (dok.Istimewa)

SuaraJogja.id - Hujan lebat disertai angin kencang yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Sleman pada Kamis (10/4/2025) siang.

Cuaca ekstrem itu menyebabkan puluhan kejadian pohon tumbang, kerusakan rumah, serta gangguan jaringan listrik dan telekomunikasi.

Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Sleman, Bambang Kuntoro menuturkan bahwa peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG sudah diterima pukul 12.40 WIB.

Hujan dilaporkan terjadi mulai pukul 13.20 WIB dan menyebar di beberapa kapanewon, dengan dampak terbanyak di Ngaglik dan Minggir.

Baca Juga:Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona

"Hujan sedang-lebat yang disertai angin kencang di Kabupaten Sleman mengakibatkan beberapa dampak," kata Bambang, Kamis (10/4/2025).

Ia menambahkan dampak paling signifikan terlihat di Kapanewon Minggir yang mencatat lebih dari 17 titik kejadian. Dalam catatan itu kejadian didominasi pohon tumbang.

Dalam catatan itu, terdapat kejadian sejumlah pohon tumbang yang menimpa rumah, kandang ternak, hingga fasilitas umum seperti WC dan halaman sekolah.

Kemudian di Kapanewon Ngaglik, ada enam laporan pohon tumbang menimpa jaringan listrik dan telepon, serta menutup akses jalan.

Sebagian besar laporan di Ngaglik sudah tertangani dengan cepat.

Baca Juga:Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor

Di Kapanewon Tempel, ada satu kejadian dilaporkan terjadi di Kromodangsan, Lumbungrejo.

Sebuah pohon tumbang menimpa rumah warga, namun dilaporkan tanpa korban jiwa.

Sedangkan di Kapanewon Seyegan, ranting besar yang patah dan cukup membahayakan pengendara di sekitar timur Lantaran Mart, Margokaton.

Untuk sementara ini, BPBD Sleman mencatat tidak ada korban jiwa akibat cuaca ekstrem tersebut. Pihaknya kini pun telah boordinasi dengan pihak terkait serta melakukan distribusi bantuan darurat bagi warga terdampak.

"Nihil laporan korban jiwa," tegasnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi.

Hujan, meskipun penting bagi kehidupan, dapat menyebabkan bencana alam di perkotaan seperti banjir, tanah longsor (di daerah pinggiran kota yang berbukit), dan genangan air. Berikut beberapa tips untuk menghindari dampak buruk hujan di kota:

Persiapan Individu dan Keluarga:

* Pantau Informasi Cuaca: Selalu periksa ramalan cuaca dari sumber yang terpercaya (BMKG, aplikasi cuaca, berita) untuk mengetahui potensi hujan deras.
* Siapkan Tas Siaga Bencana: Isi tas dengan perlengkapan penting seperti:
* Air minum
* Makanan ringan tahan lama (biskuit, abon)
* Obat-obatan pribadi
* Pakaian ganti
* Senter dan baterai cadangan
* Kotak P3K
* Uang tunai
* Dokumen penting yang sudah dilaminasi atau dimasukkan dalam wadah kedap air
* Amankan Barang Berharga: Simpan dokumen penting, barang elektronik, dan barang berharga lainnya di tempat yang tinggi dan aman dari air.
* Pastikan Saluran Air di Rumah Berfungsi Baik: Bersihkan talang air, selokan di sekitar rumah, dan saluran pembuangan air lainnya secara berkala.
* Asuransi: Pertimbangkan untuk memiliki asuransi rumah atau properti yang mencakup risiko banjir.
* Rencanakan Rute Evakuasi: Ketahui rute evakuasi terdekat dan tempat aman jika terjadi banjir. Diskusikan rencana ini dengan keluarga.
* Matikan Listrik: Jika air mulai masuk ke rumah, segera matikan aliran listrik dari saklar utama untuk menghindari risiko korsleting.

Saat Hujan Deras:

* Hindari Bepergian: Jika tidak ada keperluan mendesak, sebaiknya tetap berada di rumah atau tempat yang aman. Hindari berkendara saat hujan deras karena jarak pandang terbatas dan jalanan licin.
* Waspada Terhadap Lingkungan Sekitar: Perhatikan tanda-tanda potensi banjir atau tanah longsor, seperti peningkatan ketinggian air yang cepat, suara gemuruh, atau retakan pada tanah.
* Jangan Terobos Genangan Air: Jika terpaksa melewati genangan air, perhatikan kedalamannya. Hindari menerobos genangan air yang terlalu tinggi karena dapat merusak kendaraan dan membahayakan keselamatan.
* Cari Tempat Tinggi: Jika terjebak banjir, segera cari tempat yang lebih tinggi dan aman.
* Hubungi Layanan Darurat: Jika membutuhkan bantuan, segera hubungi nomor layanan darurat (112 atau nomor layanan darurat setempat).

Peran Aktif dalam Komunitas:

* Ikut Serta dalam Kegiatan Gotong Royong: Berpartisipasilah dalam kegiatan membersihkan lingkungan, selokan, dan sungai di sekitar tempat tinggal.
* Laporkan Masalah Drainase: Laporkan masalah drainase atau tumpukan sampah yang berpotensi menyebabkan banjir kepada pihak berwenang setempat.
* Edukasi Diri dan Orang Lain: Tingkatkan kesadaran tentang risiko banjir dan cara pencegahannya kepada diri sendiri, keluarga, dan masyarakat sekitar.
* Dukung Program Pemerintah: Dukung program pemerintah dalam penanggulangan banjir, seperti normalisasi sungai, pembuatan waduk, dan sistem drainase yang lebih baik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak