SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) akan segera meluncurkan program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) yang secara khusus menyasar penyandang disabilitas.
Program ini dirancang sebagai bentuk pemberdayaan difabel di Sleman, dengan tujuan utama mendukung pengembangan usaha mandiri dan mendorong peningkatan ekonomi kalangan disabilitas.
Langkah ini juga diharapkan mampu menekan angka pengangguran di Sleman, terutama di kalangan difabel yang selama ini masih terbatas aksesnya terhadap peluang kerja.
Anggota Komisi D DPRD Sleman, Raudi Akmal, menyambut baik inisiatif ini.
Baca Juga:BTNGM Tindak Pendaki Ilegal yang Viral, Kirim Surat ke Pihak Kampus di Sukoharjo untuk Diproses
Ia menyebut program TKM sebagai terobosan positif yang memberikan kesempatan setara bagi penyandang disabilitas untuk berkembang secara mandiri.
"Ini langkah progresif karena melibatkan penyandang disabilitas. Mereka juga memiliki hak yang sama untuk maju, mandiri, dan mendapatkan dukungan dari pemerintah," ujar Raudi melalui keterangan tertulisnya, Senin (14/4/2025).

Raudi menilai program ini sebagai bentuk nyata komitmen Pemkab Sleman dalam meningkatkan keterampilan difabel, agar tidak selalu bergantung pada lowongan pekerjaan formal.
Melalui pelatihan dan transfer ilmu, diharapkan para difabel dapat membuka usaha sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing.
"Kita berharap pelatihan ini mampu menciptakan lapangan kerja baru. Yang terpenting, keterampilan mereka bertambah dan bermanfaat di masa depan," tambahnya.
Baca Juga:Detik-Detik Penemuan Granat Nanas di Sleman, Dari Almari ke Bulak Persawahan
Lebih lanjut, Raudi juga mendorong agar pelatihan kewirausahaan bagi difabel di Sleman terus diperluas.
Ia mencatat bahwa masih ada lebih dari 6.000 penyandang disabilitas di Sleman yang berpotensi diberdayakan melalui program serupa.
"Ke depan, saya berharap lebih banyak difabel yang dijangkau dan dilibatkan dalam pelatihan. Jenis pelatihannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing," kata dia.
Mengembangkan skill pribadi untuk masa depan adalah investasi terbaik yang bisa kamu lakukan buat diri sendiri.
Skill ini nggak cuma berguna buat karier, tapi juga bikin kamu lebih adaptif, percaya diri, dan siap menghadapi perubahan zaman. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti.
1. Kenali Dulu Diri Sendiri
Mulailah dengan pertanyaan:
Apa minat dan bakatmu?
Skill apa yang sudah kamu kuasai?
Apa yang ingin kamu capai 5–10 tahun ke depan?
Tips: Coba tes kepribadian (seperti MBTI atau StrengthsFinder) buat dapat gambaran awal.
2. Tentukan Skill yang Ingin Dikembangkan
Ada dua jenis skill yang penting:
Hard skill: Contoh: desain grafis, coding, analisis data, menulis SEO, dll.
Soft skill: Contoh: komunikasi, kepemimpinan, manajemen waktu, critical thinking.
Contoh skill masa depan yang banyak dicari:
Kecerdasan buatan (AI) & teknologi
Public speaking & storytelling
Adaptabilitas & emotional intelligence
3. Buat Rencana Belajar yang Realistis
Jangan langsung ambil semuanya sekaligus. Fokus ke satu atau dua skill, lalu:
Buat jadwal belajar mingguan
Tentukan target bulanan (misal: menyelesaikan satu kursus atau membuat satu proyek)
Gunakan teknik habit stacking (menggabungkan kebiasaan belajar dengan aktivitas rutin)
4. Praktik Langsung & Bikin Portofolio
Belajar teori tanpa praktik = mudah lupa. Coba:
Bikin proyek pribadi
Ikut komunitas atau kompetisi
Freelance kecil-kecilan
Dokumentasikan hasilmu di blog, LinkedIn, atau Instagram
5. Terbuka terhadap Feedback & Evaluasi Diri
Minta masukan dari teman, mentor, atau komunitas. Evaluasi:
Apa yang sudah berhasil?
Apa yang perlu diperbaiki?
6. Jaga Konsistensi & Semangat Belajar
Kunci sukses jangka panjang = konsisten.
Coba journaling untuk track progress
Reward diri sendiri saat mencapai milestone
Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain, fokus pada progress pribadi