Bakso Kotak, Kuah Inovatif: Eksperimen Rasa Magister UGM ke Gerobak yang Inspiratif

Kesuksesan bukan hanya soal seberapa tinggi gelar, tapi seberapa sabar, telaten, dan konsisten.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 25 April 2025 | 15:33 WIB
Bakso Kotak, Kuah Inovatif: Eksperimen Rasa Magister UGM ke Gerobak yang Inspiratif
Dika Widia Putra (27) saat berada di warung bakso miliknya, Jumat (25/4/2025). [Hiskia/Suarajogja.id]

Saat awal kuliah, indeks prestasi akademiknya bahkan sempat jeblok karena terlalu aktif di luar kelas dengan berbagai organiasi yang dia ikuti.

Namun Dika, segera mengevaluasi diri, menyeimbangkan organisasi dan studi hingga akhirnya lulus dengan IPK di atas tiga.

Kini, ia menerjemahkan pelajaran hidup itu ke dalam bisnis. Ia menyewa gerobak, bukan membeli. Gerobak itu mungkin akan dia beli ketika usahanya sudah semakin besar.

Ruko yang disewa pun tak terlalu mewah untuk merintis usaha. Meja, kursi, dan perlengkapan warung memanfaatkan dari usaha sebelumnya yang tak berjalan mulus.

Baca Juga:Nasib Penjurusan SMA Terancam? Jogja Krisis Guru BK, Dampaknya Luas

Ada tabungannya sendiri yang Dika gunakan untuk membuka usaha bakso ini. Namun berkat manajemen yang baik, dia bisa menekan biasa hingga tak lebih dari Rp10 juta ia habiskan untuk membuka usaha.

Termasuk untuk membuat spanduk yang akhirnya menarik perhatian netizen, sang dosennya dulu dan bahkan sempat diunggah ulang oleh Ganjar Pranowo, membuat warungnya viral dengan kisahnya yang inspiratif.

Bagi dia, kesuksesan bukan hanya soal seberapa tinggi gelar, tapi seberapa sabar, telaten, dan konsisten seseorang dalam menjalani jalan yang dipilihnya terlebih setelah lulus dari dunia akademik.

Dika pun tak terlalu mendengarkan sentilan-sentilan soal kesan yang seolah menyebut 'sia-sia berpendidikan tinggi namun hanya berujung dagang bakso'. Mentalnya sudah tertempa dari berbagai pengalaman hidup semasa kuliah.

Deretan tetelan serta bakso yang diracik oleh pengusaha lulusan S2 UGM, Dika Widia Putra. [Hiskia/Suarajogja.id]
Deretan tetelan serta bakso yang diracik oleh pengusaha lulusan S2 UGM, Dika Widia Putra. [Hiskia/Suarajogja.id]

"Jangan gengsi, turunkan ego, mental harus kuat, kalau kata orang-orang, eman-eman, kuliah sampai S2 kok jualan bakso semua orang bisa tapi di sini ada gapnya," tuturnya.

Baca Juga:DIY Darurat Uang Palsu? 889 Ribu Lembar Ditemukan dalam 3 Bulan Pertama 2025

"Bahwa usaha dagang bakso yang dipegang sama mungkin orang yang mengenyam pendidikan sama orang lain itu mungkin ada berbeda. Ada seninya mungkin, seni-nya saya menerapkan ilmu-ilmu yang saya dapatkan dari bangku S1-S2 saya bawa ke sini," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak