SuaraJogja.id - Kabar duka menyelimuti dunia seni dan kuliner di Yogyakarta. Pemilik usaha resto yang ikonik dengan nama Raminten, Hamzah Sulaiman meninggal dunia, Kamis (24/4/2025).
Hamzah Sulaiman berpulang di usianya yang ke-75 tahun. Belum diketahui pasti penyebab kematiannya.
Meski begitu, Hamzah merupakan seniman yang cukup dikenal di wilayah Yogyakarta. Berbicara tentang sosoknya, ikon Raminten ini pun memberikan bekas di dunia seni.
Berikut sepak terjang Hamzah Sulaiman semasa hidupnya hingga menjadi ikon Raminten di Jogja.
Baca Juga:MBG dan Sekolah Rakyat Belum Siap, Pemda DIY Kini Kebut Koperasi Merah Putih
1. Merupakan Abdi Dalem
Hamzah Sulaiman memiliki nama Keraton yang disematkan di beberapa berita duka yang beredar, . Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Tanoyo Hamiji Nindyo adalah nama dia.
Sebagai Abdi Dalem tak jarang, Hamzah Sulaiman terlibat di berbagai kegiatan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
2. Anak dari Pendiri Group Mirota
Nama Mirota sudah tak asing di sebagian telinga warga Jogja. Mirot Group yang melebarkan bisnisnya seperti supermarket tersebar di berbagai wilayah yang ada di DIY.
Baca Juga:Kecelakaan Adu Banteng di Ngemplak Sleman, Pengendara Motor Meninggal Dunia
Hamzah Sulaiman sendiri adalah anak bungsu dari lima bersaudara pendiri Group Mirota tersebut.
3. Menjadi Seniman
Hamzah Sulaiman juga dikenal sebagai seniman. Ia lebih dikenal dulu sebagai seniman ketoprak humor yang tampil di TVRI.
Hamzah memerankan seorang perempuan Jawa yang lengkap dengan busana khas kebaya, jarik dan juga konde.

Peran perempuan Jawa ini yang menjadikan program ketoprak di TVRI berjudul Pengkolan mendapat atensi dari penonton.
Bukan tanpa alasan, dengan peran perempuan halus, lembut bertutur kata dan kerap melayangkan sindiran cerdas di acara humor televisi lokal itu menjadi ikon yang kuat.