"Pada waktu itu Paus belum datang ke Indonesia. Saya mengatakan Paus, kapan datang ke Indonesia. Dan Paus waktu itu dengan bercanda mengatakan 'ya saya mau tapi negaramu jauh'. Sambil tertawa dan saya juga tertawa waktu itu," tuturnya.
Meski perjumpaan langsung dengan Paus tak selalu mudah, Romo Bobby menyebut Paus Fransiskus sangat mengenal Indonesia melalui orang-orang di sekitarnya.
Termasuk salah satunya orang kepercayaannya dari Indonesia Romo Markus Solo Kewuta SVD, yang menjabat di Sekretariat bidang antaragama di Vatikan.
"Paus itu sama orang Indonesia sangat mengenal. Sebelum ke Indonesia, dia sudah bertanya tentang Indonesia oleh orang Indonesia di sana," terangnya.
"Beliau tahu Indonesia bukan negara Katolik, tapi Katolik yang kecil itu hadir dengan harmoni bersama Islam yang mayoritas," imbuhnya.
Menurut Romo Bobby, kehangatan pribadi Paus sangat terasa, tidak hanya lewat sapaan, tetapi juga lewat tindakan nyata. Paus disebutnya sangat peduli terhadap para imigran, pengungsi, serta umat Muslim yang mencari perlindungan di Eropa.
"Paus ini juga sosok yang begitu peduli pada imigran, saudara-saudari Muslim yang jadi pengungsi, melintasi Afrika Utara lewat laut itu sampai ke Lampedusa di Italia Selatan, bertaruh nyawa di sana demi mencari kehidupan yang lebih aman di Eropa," ucapnya.
Tak sampai di situ ada kisah lain yang membuat Romo Bobby kagum dengan sosok Paus Fransiskus, yakni kebiasaan Paus Fransiskus makan bersama para pemulung dan gelandangan.
Lebih-lebih, Paus ikut membangun kamar mandi umum di sekitar Vatikan. Tujuannya sederhana, agar para tunawisma bisa menjaga kebersihan dengan layak.
Baca Juga:Tetap Khusyuk Meski Daring, Dosen Ini Rasakan Berkat Paus Fransiskus dari Yogyakarta
"Beliau membangun toilet dan kamar mandi yang layak untuk gelandangan yang ada di sekitar Vatikan itu. Itu adalah kebaruan, perhatian sederhana," tuturnya.