- BPBD Kota Yogyakarta mengimbau masyarakat waspada cuaca ekstrem, sering terjadi laporan pohon tumbang akibat hujan dan angin kencang.
- Pemkot Yogyakarta terbitkan SK Wali Kota Nomor 455 Tahun 2025 perpanjang status siaga darurat bencana cuaca ekstrem.
- Destinasi wisata rawan seperti Gembiraloka dan Malioboro harus diwaspadai karena potensi pohon tumbang dan reklame jatuh.
SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. Termasuk dengan mitigasi bencana berupa banjir hingga pohon tumbang.
Menurut data BPBD, laporan kejadian yang paling sering masuk hingga saat ini adalah pohon tumbang. Hal itu diakibatkan oleh hujan dan angin kencang, serta genangan air di beberapa titik.
"Beberapa destinasi wisata terutama yang memiliki banyak pohon rindang, baliho, atau berada di bantaran sungai termasuk dalam kategori rawan saat terjadi hujan lebat dan angin kencang," kata Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bidang PK dan DIKK BPBD Kota Yogyakarta, Darmanto, Rabu (10/12/2025).
Sebagai langkah kesiapsiagaan, Pemkot Yogyakarta telah menerbitkan Surat Edaran (SE) serta Surat Keputusan (SK) Wali Kota Nomor 455 Tahun 2025 tentang Perpanjangan Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Talud Longsor, dan Cuaca Ekstrem di Kota Yogyakarta.
Baca Juga:PORTA by Ambarrukmo Sajikan Kehangatan Natal dan Tahun Baru Bertemakan "Starry Christmas"
Selain itu, informasi dan imbauan publik disampaikan secara berkala setiap pagi dan malam melalui kanal Pusdalop, media sosial, dan jaringan komunikasi darurat.
"Untuk laporan kejadian seperti pohon tumbang, genangan, atau longsor dipantau dan ditanggapi segera," tambahnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk segera menghindari area berisiko saat hujan lebat atau angin kencang, seperti dekat pohon besar, reklame, dan bantaran sungai.
"Segera melaporkan indikasi bahaya seperti pohon rapuh, talud longsor, atau saluran air tersumbat dan mengutamakan keselamatan ketika mengunjungi kawasan wisata, terutama di area yang rawan," tandasnya.
Sementara itu, daerah wisata yang dinilai cukup rawan misalnya saja, Gembiraloka Zoo, yang memiliki banyak pohon besar dan berpotensi terdampak angin kencang disertai hujan.
Baca Juga:Natal dan Tahun Baru di Ambang Ketidakpastian: Sopir Bajaj Yogyakarta Terjepit Aturan Abu-Abu
Selain itu, kawasan Jalan Malioboro tak boleh dilupakan. Menurutnya area itu perlu diwaspadai mengingat potensk tumbangnya pohon atau reklame ketika terjadi hujan dan angin kuat.
"Secara umum, semua kawasan wisata dengan ciri lingkungan seperti itu harus mewaspadai potensi bahaya terutama bila hujan lebat terjadi," ungkapnya.
"Namun perkiraan titik rawan sangat bergantung pada struktur lingkungan, demikian juga jumlah pastinya sulit dipastikan. Namun minimal beberapa lokasi wisata besar sudah tercatat sebagai area dengan risiko lebih tinggi," imbuhnya.
BPBD Kota Yogyakarta telah melakukan monitoring rutin bersama relawan seperti KTB di kampung-kampung untuk memeriksa pohon rawan tumbang, bangunan, serta titik rawan longsor dan genangan.
Koordinasi turut dilakukan dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta dalam memantau dan menangani pohon yang berpotensi tumbang atau patah dahan.
Pemantauan data cuaca BMKG serta debit sungai di wilayah utara DIY secara real time untuk asesmen potensi bencana selalu dilakukan.