Korban disebut enggan melakukan pertemuan langsung dan memilih mengajar secara online dari kos.
"Cuma sebelum kejadian itu [ditemukan meninggal dunia] dia beberapa hari sudah mengurung diri, untuk tatap muka enggak mau, biasanya dia jarak jauh," ungkapnya.
Terkait penyebab kematian korban, pihak kepolisian saat ini masih menunggu hasil autopsi dari RSUP Dr. Sardjito.
Proses tersebut disebut dapat memakan waktu hingga sebulan lebih.
Baca Juga:Misteri Kematian Dosen Asal Semarang di Sleman: Polisi Periksa 4 Saksi, Tunggu Hasil Forensik
Selain itu, rekaman CCTV yang bisa menjadi petunjuk dalam penyelidikan juga masih dilakukan identifikasi oleh Polda DIY.
"CCTV sekarang baru di Polda juga, baru diidentifikasi Polda juga karena alatnya yang ada di sana.
Nanti nunggu sama-sama yang dari Sardjito juga. Mohon waktu," tuturnya.
Temuan Mayat di Kos
Diberitakan sebelumnya sesosok mayat ditemukan di sebuah kamar indekost di kawasan Jln. Pandega Martha, Manggung, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Sleman, Selasa (22/4/2025) pagi.
Baca Juga:Rentetan Maut di Kos Jogja Kembali Terjadi! Dosen Jadi Korban, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dan sudah membusuk.
