Thrifting Aman Tanpa Gatal, Ini Tips Jitu Dokter UGM untuk Hindari Penyakit Kulit dari Baju Bekas

Tiara menyarankan bagi mereka yang membeli pakaian bekas ada baiknya selalu mencuci baju bekas sebelum digunakan.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 18 Mei 2025 | 14:07 WIB
Thrifting Aman Tanpa Gatal, Ini Tips Jitu Dokter UGM untuk Hindari Penyakit Kulit dari Baju Bekas
Ilustrasi Thrifting. (dok.Istimewa)

SuaraJogja.id - Tren membeli barang bekas termasuk pakaian untuk digunakan kembali atau dikenal dengan istilah thrifting masih digandrungi kawula muda.

Namun, kebiasaan membeli pakaian bekas ini tak boleh dianggap sebelah mata. Ada baiknya mereka perlu untuk mewaspadai barang-barang yang dibeli itu, terlebih pakaian.

Apalagi tidak sedikit konsumen yang menggunakan pakaian bekas itu justru malah terinfeksi penyakit kulit.

Penggunaan pakaian bekas yang tidak terjamin kebersihannya berpotensi menyebabkan terjadinya penularan berbagai penyakit kulit.

Baca Juga:Akhirnya Bertemu, Dosen UGM Ungkap Tabiat Asli Jokowi di Kampus Dulu Sebelum jadi Presiden

Baik infeksius yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan parasit, serta penyakit non infeksius seperti dermatitis

Menyoroti ancaman itu, Dokter Spesialis Dermatologi dan Venereologi FK-KMK UGM, Adissa Tiara Yulinvia, mengatakan infeksi penularan penyakit kulit terjadi melalui kontak langsung antara pakaian bekas yang tidak bersih dengan kulit dari orang yang mengenakan pakaian bekas tersebut.

"Pakaian bekas yang tidak bersih dapat mengandung organisme penyebab infeksi maupun zat yang bersifat menyebabkan alergi atau iritasi bila berkontak langsung dengan kulit pengguna barunya," kata Tiara, dikutip Minggu (18/5/2025).

Diperlukan penanganan medis ketika seseorang sudah terkena penyakit kulit tersebut.

Sebelum itu, dia menyebut ada beberapa upaya pencegahan penyebaran penyakit kulit yang bisa dilakukan terlebih ketika memilih untuk membeli baju bekas.

Baca Juga:Mitos Detoks Setelah Liburan, Lebih Baik Lakukan Ini Menurut Ahli Gizi UGM

Tiara menyarankan bagi mereka yang membeli pakaian bekas ada baiknya selalu mencuci baju bekas sebelum digunakan.

Bisa dengan cara direndam dahulu selama 2-3 jam dalam air bersuhu sekitar 60 derajat celcius yang ditambah deterjen atau disinfektan.

"Pastikan cuci secara terpisah dari pakaian lain. Lalu setelah dicuci dan dikeringkan, sebaiknya disetrika," ujarnya.

Lalu tak lupa simpan pakaian pada suhu kering dengan kelembaban udara rendah.

Sebab sebagian besar organisme infeksius dapat bertahan hidup lebih baik pada lingkungan dengan kelembaban tinggi.

"Selalu pastikan kebersihan pakaian bekas yang dibeli dan segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami keluhan sesudah menggunakan pakaian bekas," ucapnya.

Membeli baju thrifting memang menyenangkan karena bisa mendapatkan pakaian unik dengan harga terjangkau. Namun, penting untuk berhati-hati agar tidak tertular penyakit kulit. Berikut beberapa tips untuk menghindari penyakit kulit dari baju thrifting:

1. Pilih Toko Thrifting yang Terpercaya:

* Reputasi Baik: Cari toko yang memiliki reputasi baik dalam hal kebersihan dan sanitasi. Baca ulasan online atau tanyakan rekomendasi dari teman.
* Kebersihan: Perhatikan kebersihan toko secara keseluruhan. Apakah toko terlihat rapi, bersih, dan terawat?
* Proses Pembersihan: Cari tahu apakah toko memiliki proses pembersihan dan sterilisasi pakaian sebelum dijual.

2. Periksa Pakaian dengan Seksama:

* Cek Noda dan Kerusakan: Periksa setiap pakaian dengan teliti, terutama di area lipatan, jahitan, dan ketiak. Hindari membeli pakaian yang bernoda, berjamur, atau terlihat kotor.
* Perhatikan Serangga: Periksa apakah ada tanda-tanda serangga seperti kutu, tungau, atau telur serangga.
* Cium Bau: Hindari membeli pakaian yang berbau tidak sedap, seperti bau apek, lembap, atau bahan kimia yang kuat.

3. Proses Pembersihan yang Tepat Setelah Membeli:

Ini adalah langkah terpenting untuk menghilangkan potensi kuman dan bakteri pada pakaian thrifting.

* Karantina: Segera setelah membeli, pisahkan pakaian thrifting dari pakaian lain di rumah Anda.
* Cuci dengan Air Panas: Cuci pakaian dengan air panas (minimal 60°C) menggunakan deterjen yang kuat. Ini efektif membunuh sebagian besar kuman dan bakteri.
* Tambahkan Disinfektan: Pertimbangkan untuk menambahkan disinfektan khusus pakaian ke dalam cucian. Ikuti petunjuk penggunaan pada kemasan disinfektan. Beberapa pilihan yang aman untuk pakaian adalah:
* Pine Oil Disinfectant: Efektif membunuh bakteri dan virus, namun perhatikan kandungan pine oil-nya.
* Lysol Laundry Sanitizer: Mengandung bahan aktif yang efektif membunuh bakteri dan jamur.
* Dettol Antiseptic Liquid: Dapat ditambahkan ke dalam air cucian untuk membunuh kuman.
* Keringkan dengan Mesin Pengering: Jika memungkinkan, keringkan pakaian dengan mesin pengering pada suhu tinggi. Panas tinggi membantu membunuh kuman yang mungkin masih tersisa. Jika tidak ada mesin pengering, jemur pakaian di bawah sinar matahari langsung.
* Setrika: Setrika pakaian dengan suhu tinggi untuk membunuh kuman yang mungkin belum mati.

4. Pertimbangkan Jasa Laundry Profesional:

* Dry Cleaning: Untuk pakaian yang tidak bisa dicuci dengan air, pertimbangkan untuk menggunakan jasa dry cleaning profesional. Proses dry cleaning menggunakan bahan kimia khusus yang efektif membunuh kuman dan bakteri.
* Laundry Khusus: Beberapa laundry menawarkan layanan khusus untuk pakaian bekas, termasuk sterilisasi dan disinfeksi.

5. Hindari Mencoba Pakaian Langsung di Kulit:

* Gunakan Pakaian Dalam: Saat mencoba pakaian di toko, selalu gunakan pakaian dalam sebagai lapisan pelindung.
* Cuci Sebelum Dipakai: Jangan pernah memakai pakaian thrifting sebelum dicuci bersih.

6. Perhatikan Reaksi Kulit:

* Perhatikan Gejala: Setelah memakai pakaian thrifting yang sudah dicuci, perhatikan apakah ada reaksi alergi atau iritasi pada kulit, seperti gatal-gatal, ruam, atau kemerahan.
* Konsultasi Dokter: Jika Anda mengalami reaksi kulit, segera hentikan pemakaian pakaian tersebut dan konsultasikan dengan dokter kulit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak