Produksi Garmen yang Kebakaran Mandeg, Pabrik Milik BUMN Ini Siap Tampung Produksi Sementara

Pihaknya berharap ada titik terang terkait pemindahan sementara pabrik garmen itu.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 21 Mei 2025 | 21:02 WIB
Produksi Garmen yang Kebakaran Mandeg, Pabrik Milik BUMN Ini Siap Tampung Produksi Sementara
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa saat memberikan keterangan. [Hiskia/Suarajogja]

SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman bergerak cepat dalam merespons musibah kebakaran yang melanda pabrik garmen milik PT Mataram Tunggal Garment (MTG) di Ngaglik, Sleman.

Saat ini Pemkab Sleman bersama manajemen PT MTG tengah menjajaki solusi berupa pemindahan tempat produksi sementara. Hal ini agar proses produksi tetap berjalan dan ribuan tenaga kerja tidak kehilangan pekerjaan.

Berdasarkan data terakhir yang dihimpun Pemkab Sleman, pekerja di PT MTG itu mencapai 1.800 orang lebih dengan mayoritas perempuan dan usia produktif antara 18-45 tahun.

"Kami tadi sempat berdiskusi dengan pimpinan perusahaan di sana, perusahaan saat ini sudah berusaha untuk mencari tempat sebagai pengganti sementara untuk produksi," kata Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa kepada wartawan, Rabu (21/5/2025).

Baca Juga:Kebakaran Hebat Hancurkan Pabrik Garmen, Disnaker Sebut 1.600 Pekerja Dirumahkan

"Tadi ini sudah menelpon beberapa gedung yang mungkin speknya hampir sama di Sleman," imbuhnya.

Menurut Danang, penting bagi perusahaan untuk segera menemukan tempat baru meskipun sementara.

Mengingat gedung utama yang terbakar diperkirakan bakal membutuhkan waktu cukup lama untuk direnovasi.

"Karena selain menunggu renov gedung yang terbakar ini mungkin kurang lebih satu tahun, harapannya perusahaan PT MTG ini tetap bisa berproduksi karena pesanan sangat tinggi dan diekspor juga banyak," tandasnya.

Selain itu, upaya relokasi sementara ini menjadi mendesak ketika melihat PT MTG yang tengah menghadapi tekanan untuk segera memenuhi pesanan ekspor.

Baca Juga:Kebakaran Pabrik Garmen Sleman, Akses Terbatas Hambat Pemadaman

"Pemindahan sementara agar cepat terealisasi karena perusahaan juga dikejar untuk bisa memenuhi ekspor ini. Sementara perusahaan mencari gudang atau lokasi usaha yang siap untuk digunakan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman, Mae Rusmi Suryaningsih, menyebut salah satu opsi yang sedang dijajaki adalah pemanfaatan fasilitas produksi milik PT Primissima.

Adapun, pabrik tekstil milik BUMN itu sudah berhenti beroperasi sejak beberapa waktu lalu. Hal itu yang mendasari wacana pemilihan lokasi sememtara tersebut.

"Jadi untuk komunikasi awal yang tadi sudah dilakukan dengan direksi dari PT Primissima itu, di sana ada pabrik yang masih berdiri dan bisa digunakan," kata Mae.

Namun, Mae bilang saat ini pembicaraan masih dalam tahap awal.

Pihaknya berharap ada titik terang terkait pemindahan sementara pabrik garmen itu.

"Ini akan ditindaklanjuti pembicaraan dengan manajemen PT MTG, mudah-mudahan nanti bisa berkolaborasi sehingga produksi nanti bisa dipindahkan ke sana. Ini masih berproses dan proses tahap awal," ucapnya.

Seperti diketahui, kebakaran melanda pabrik garmen PT MTG di Ngaglik,Sleman.

Kapolsek Ngaglik, AKP Yuliyanto, menyampaikan bahwa pihaknya menerima laporan dari warga sekitar pukul 03.30 WIB pagi tadi. Petugas segera menuju lokasi untuk memastikan situasi.

"Kurang lebih sekitar jam 3-3.30 tadi kita sudah di TKP karena ada laporan masyarakat [soal kebakaran]," kata Yuliyanto di lokasi.

Disampaikan Yuliyanto, setibanya di lokasi, api telah membesar dan membakar sebagian besar bangunan pabrik. Namun hingga pagi hari, proses pemadaman masih berlangsung.

Berdasarkan pantauan SuaraJogja.id di lokasi, pemadaman masih terus berlangsung hingga pukul 08.46 WIB. Sejumlah mobil pemadam kebakaran masih terus berlangsung hingga pukul 08.46 WIB. Sejumlah mobil pemadam kebakaran masih terus berdatangan ke lokasi.

"Benar di situ kejadian kebakaran tapi penyebabnya belum bisa diketahui dan jumlah kerugian juga belum bisa diketahui, untuk sampai sekarang belum padam masih proses pemadaman," ujarnya.

Yuliyanto bilang pabrik yang terbakar diketahui merupakan pabrik garmen yang bergerak di bidang produksi konveksi. Di dalamnya terdapat banyak bahan mudah terbakar seperti kain, hasil produksi jadi, hingga peralatan kantor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak