Konflik India-Pakistan sempat Memanas, AirNav Pastikan Tak Ada Pengaruh di Langit Indonesia

Sejak konflik memanas hingga saat ini, belum ada peringatan spesifik dari International Civil Aviation Organization.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 02 Juni 2025 | 16:59 WIB
Konflik India-Pakistan sempat Memanas, AirNav Pastikan Tak Ada Pengaruh di Langit Indonesia
Ilustrasi perang India-Pakistan. (Twitter)

"Kapasitas untuk ruang udara benar-benar tergantung dari ketersediaan ruang udara. Apabila ada ruang udara yang di-reserve, yang di-block untuk kepentingan militer, otomatis kapasitasnya akan menurun atau pada jam tersebut menurun," ucapnya.

Konflik India-Pakistan

Adapun ketegangan meningkat antara India dan Pakistan setelah serangan teroris terjadi pada 22 April di dekat Pahalgam, kota yang berada di wilayah Jammu dan Kashmir India.

Serangan itu menewaskan 26 orang, termasuk seorang warga negara Nepal. Kelompok pemberontak Front Perlawanan mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Baca Juga:Perang Sarung Berubah jadi Perampasan Motor, Polisi Tangkap Satu Pelaku di Sleman

India menyalahkan Pakistan atas serangan tersebut. Hubungan diplomatik kedua negara lalu diturunkan.

Selain itu, Perjanjian Air Indus ditangguhkan, dan satu-satunya jalur perbatasan darat yang menghubungkan kedua negara juga ditutup.

Konflik antara India dan Pakistan kerap berakar pada perselisihan atas wilayah Kashmir, yang telah memicu beberapa perang sejak kedua negara merdeka pada 1947.

Baik India maupun Pakistan adalah negara bersenjata nuklir, yang menjadikan setiap eskalasi militer memiliki potensi dampak global.

Saat ini, konflik antara India dan Pakistan telah mereda setelah mencapai puncaknya pada awal Mei 2025.

Baca Juga:Sejumlah Kelompok Pemuda Terlibat Perang Sarung di Ngemplak Sleman, Polisi Turun Tangan

etegangan meningkat tajam setelah serangan teroris di Pahalgam, Jammu dan Kashmir, pada 22 April 2025, yang menewaskan 26 orang, sebagian besar wisatawan India.

India menuduh kelompok militan yang berbasis di Pakistan sebagai pelaku serangan tersebut, yang memicu serangkaian aksi militer antara kedua negara.

Perang kedua negara tersebut sejatinya menjadi sorotan dunia. PBB pun sempat memberi saran perdamaian antara dua negara yang berkonflik tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak