Keracunan Makanan Siswa Sleman: Semua Pasien Pulang, Tapi Investigasi Terus Berlanjut!

Koordinasi dilakukan dengan menghadirkan sejumlah OPD terkait penanganan siswa yang diduga mengalami keracunan makanan.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 18 Agustus 2025 | 21:18 WIB
Keracunan Makanan Siswa Sleman: Semua Pasien Pulang, Tapi Investigasi Terus Berlanjut!
Suasana di Puskesmas Mlati II saat siswa diduga keracunan MBG berdatangan, Rabu (13/8/2025). [Hiskia/Suarajogja]

SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman mengungkap perkembangan terbaru terkait kasus dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang dialami ratusan siswa di Kapanewon Mlati.

Berdasarkan data per Jumat (15/8/2025), tercatat ada 379 siswa mengalami gejala sakit diduga keracunan itu.

Sedangkan ada empat sekolah dengan total 1.880 siswa yang mengikuti program tersebut.

"Total siswa ada 1.880. Dari jumlah itu, yang sakit sebanyak 379 siswa dan yang tidak sakit sebanyak 1.501 siswa," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati saat dikonfirmasi, Senin (18/8/2025).

Baca Juga:Dinkes Bantul Jemput Bola, Siswa SD & SMP Dapat Layanan Kesehatan Gratis di Sekolah

Ia menjelaskan memang ada sebagian siswa sempat menjalani perawatan di rumah sakit.

Dua rumah sakit yang sempat merawat para itu yakni RSUD Sleman dan RSA UGM.

Namun, kata Yuli, perkembangan terbaru, seluruh pasien yang sebelumnya sempat dirawat akibat gejala keracunan kini sudah diperbolehkan pulang.

"Semua pasien kerpang [keracunan pangan] Kapanewon Mlati yang opname di RS seluruhnya sudah dibolehkan pulang, terakhir yang pulang adalah pasien di RSUD Sleman pada Sabtu 16 Agustus," ucapnya.

"Jadi seluruh pasien sudah tidak ada yang dirawat inap," tambahnya.

Baca Juga:Makan Bergizi Gratis di Sleman Malah Bikin Celaka? Pengobatan Siswa Keracunan Ditanggung Pemkab

Menurut Yuli, pihaknya terus melakukan pemantauan pasca insiden tersebut untuk memastikan kondisi siswa tetap stabil.

Ia bilang bahwa proses investigasi sumber dugaan keracunan masih berjalan.

Termasuk pemeriksaan sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan tersebut.

Yuli menyebut hasil pemeriksaan sampel itu belum keluar hingga sekarang.

Biaya Pengobatan Ditanggung Pemkab Sleman

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa memastikan bahwa seluruh pengobatan para siswa yang diduga terkena keracunan pangan tersebut.

"Kita sudah diskusi dan nanti akan ditanggung oleh BPJS kesehatan yang akan dikoordinasikan oleh Dinkes dan Dinas Sosial. Artinya, masyarakat tidak dibebankan dengan biaya pengobatan," kata Danang kepada awak media, Kamis (14/8/2025).

Danang beserta jajarannya telah melakukan koordinasi terkait dugaan kasus keracunan makanan yang menimpa siswa dari empat sekolah di wilayah Mlati Sleman di Kantor Kapanewon Mlati.

Koordinasi dilakukan dengan menghadirkan sejumlah OPD terkait penanganan siswa yang diduga mengalami keracunan makanan.

Dari hasil investigasi lapangan yang dilakukan Dinkes Kabupaten Sleman, telah terjadi keracunan pangan di SMP Muhammadiyah 1 Mlati, SMP Muhammadiyah 3 Mlati, SMP Negeri 3 Mlati, dan SMP Pamungkas Mlati.

Danang mengatakan bahwa saat ini Pemkab Sleman tengah fokus memberikan penanganan, pemulihan, serta pendampingan kepada siswa yang mengalami keracunan.

Danang mengatakan bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman untuk melakukan koordinasi lanjutan dengan seluruh OPD.

Khususnya terkait untuk merumuskan langkah selanjutnya yang akan diambil Pemerintah Kabupaten Sleman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?