Dulu Relawan Gempa, Kini Jualan Es: Perjalanan Berliku Eks Napi Teroris Kembali ke NKRI

Chairul, terjerumus JI setelah ikut kajian agama pasca SMA. Terlibat aksi kemanusiaan hingga Suriah, ia ditangkap 2021. Di penjara, ia sadar kesalahan & kembali ke NKRI.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 20 Agustus 2025 | 12:55 WIB
Dulu Relawan Gempa, Kini Jualan Es: Perjalanan Berliku Eks Napi Teroris Kembali ke NKRI
Chairul Bachry (44) eks napiter saat ditemui di Mapolda DIY pada Rabu (20/8/2025). [Hiskia/Suarjogja]

SuaraJogja.id - Chairul Bachry (44) pria asal Tarudan, Sewon, Bantul, tak pernah menyangka hidupnya akan berliku. Mulai dari semangat mendekatkan diri dengan agama justru terperosok dalam Jamaah Islamiyah (JI).

Semua berawal dari selepas Chairul lulus SMA di awal 2000-an, ia tumbuh di kampung dengan basis Muslim kuat.

Kala itu, isu konflik Ambon hingga maraknya Laskar Jihad mewarnai kehidupan remaja Jogja.

Dua kondisi itu membuat ia secara tidak langsung mulai terpapar.

Baca Juga:Dulu Rekrut Anggota JAD, Kini Bantu Jahit Baju: Kisah Penebusan Dosa Seorang Mantan Napi Teroris

Dari lingkungannya tersebut, Chairul mulai mengikuti kajian remaja dan bapak-bapak.

Awalnya hanya membahas buku tentang penyucian jiwa. Namun, perlahan kajian itu menjadi lebih khusus, bahkan tak luput disertai latihan fisik.

"Kemudian langsung dikumpulkan menjelang gempa [Bantul] sekitar 2006-an diajak salaman, atau baiat, artinya janji tugas, tapi ini janji beramal untuk Islam," kenang Chairul saat ditemui di Polda DIY, Rabu (20/8/2025).

Momen Baiat dan Relawan

Chairul mengaku, saat itu dirinya tidak tahu bahwa lembaga yang dimasukinya adalah Jamaah Islamiyah (JI). Ia baru benar-benar sadar setahun kemudian.

Baca Juga:Dulu Didoktrin JAD, Kini Jualan Ayam Bakar di Sleman: Kisah Inspiratif Mantan Teroris Tobat

Fokus kegiatan dalam lembaga atau kelompok yang dimasukinya itu adalah kemanusiaan.

Terkhusus untuk membantu korban gempa Bantul saat itu.

"Gempa Jogja kami diterjunkan, tugas pertama istilahnya 'di JI' sebagai relawan kemanusiaan. Kita saat itu yang meng-handle bantuan, ada 11 posko komando saat itu," tuturnya.

Tak hanya itu, kemampuannya mengotak-atuk desain grafis membuat Chairul dipercaya mengelola desain grafis, event organizer, hingga tabligh akbar bertema Suriah sekitar tahun 2008.

Semua dikemas dalam aktivitas dakwah dan kemanusiaan.

Ia bahkan sempat ditunjuk untuk berangkat ke Suriah untuk menyalurkan berbagai bantuan di sana.

Namun singkat cerita, aktivitas itu justru membuatnya berhadapan dengan hukum.

Menyadari Kesalahan

Pada 2021, Chairul ditangkap aparat saat hendak salat Jumat.

Dia sempat ditahan di Polda DIY selama empat bulan sebelum dipindah ke Lapas Cikeas.

"Vonis saya 3 tahun," ujarnya singkat.

Selama menjalani masa tahanan di Polda, kemudian dipindah ke Cikeas, hingga akhirnya ke Lapas Kelas I Surabaya, Chairul justru menemukan ruang refleksi.

"Sebulan dua bulan bisa kajian. Kegiatan di ruangan sempit itu kami bisa kajian dan mendengarkan tausyiah ustaz dan tidak membenci polisi," ucapnya.

Ia kemudian menyadari banyak hal, termasuk pentingnya berpikir kritis dan tidak hanya mengikuti perintah pada pimpinan.

Selain Al-Quran ada pula berbagai buku bacaan yang dipelajarinya selama mendekam di dalam jeruji besi.

Kini Kembali ke NKRI

Chairul kini memilih hidup baru. Sejak masih di Cikeas pada 2021, ia sudah mendeklarasikan ikrar setia kepada NKRI.

"Saya bersyukur ada deradikalisasi ini, deradikalisasi itu mengubah sudut pandang, radikalisme itu sangat berbahaya, bisa merusak, pribadi, keluarga dan bangsa, tapi memang deradikalisasi ini PR kita semua dan harus ditanamkan kita semua," tegasnya.

Setelah bebas, ia kembali ke masyarakat tanpa penolakan berarti.

Justru kini ia sibuk dengan usaha kecil-kecilan untuk menyambung hidup.

"Kesibukan sekarang dagang, es alpukat kocok di Jalan Parangtritis, buah beku juga," ucapnya.

Bagi Chairul, makna kemerdekaan kini sederhana yakni amanah untuk menjaga Indonesia.

"Kita perlu membentengi keluarga dari paham radikal yang bisa muncul dari mana saja," pesannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak