'Siapa Dia': Film Musikal Garin Nugroho yang Paksa Nicholas Saputra Menyanyi

Selain Nicholas, Garin juga menyebut proses serupa juga dilakukan pada pemain lain.

Muhammad Ilham Baktora
Senin, 25 Agustus 2025 | 20:18 WIB
'Siapa Dia': Film Musikal Garin Nugroho yang Paksa Nicholas Saputra Menyanyi
Nicholas Saputra, Garin Nugroho dan pemain lain menyampaikan film Siapa Dia di Yogyakarta, Senin (25/8/2025). [Kontri/Putu]

SuaraJogja.id - Sutradara kondang Garin Nugroho kembali menghadirkan terobosan dalam dunia film Indonesia.

Di tengah isu royalti lagu yang tengah ramai, Garin membuat karya film musikal pertamanya berjudul Siapa Dia.

Bahkan sutradara kawakan ini berhasil membuat aktor Nicholas Saputra yang selama ini dikenal dengan karakter cool dan intelektual, berlatih intensif hingga 15 hari penuh untuk menyanyi.

Hal ini dilakukan demi membongkar stereotip lama dan menghadirkan Nicholas dalam sosok yang benar-benar baru.

Baca Juga:Bikin Event Pakai Musik? Hotel dan EO Wajib Tahu Aturan Ini Kalau Tak Mau Terancam Sanksi

"Kalau saya sutradara, harus nakal. Kalau cuma baik-baik saja, lebih baik jadi kyai atau guru. Nakal itu artinya berani berimajinasi, keluar dari stereotip, dan memadukan pengetahuan dengan ideologi. Itu yang saya lakukan pada Nicholas, sampai saya paksa dia menyanyi 15 hari," papar Garin di Yogyakarta, Senin (25/8/2025).

Menurut Garin, medium terbaik untuk menarasikan sejarah adalah musikal.

Sebab, lagu selalu membawa memori dan kenangan pada sebuah peristiwa dalam kehidupan.

Apalagi setiap lagu pasti ada memorinya. Jadi lewat lagu, sejarah populer bisa diceritakan dengan lebih menyentuh.

Budaya populer pun menjadi cara paling efektif untuk menceritakan kebangsaan.

Baca Juga:Musik Asyik di Kafe Bisa Jadi Masalah Hukum? Simak Penjelasan Kemenkum DIY Soal Royalti Musik

Sebab, budaya populer bisa bercerita tentang apa saja, tidak hanya politik dan militer.

"Dari musik, sinema, hingga media sosial, semua bisa jadi sarana membentuk identitas bangsa. Film Amerika sudah lama menuturkan sejarah dengan cara itu. Kita di sini seringnya hanya sejarah militer atau propaganda," tandasnya.

Ia menambahkan, tak hanya Nicholas, seluruh pemain dalam musikal juga dituntut memiliki tiga kemampuan utama. Mereka tidak hanya harus bagus dalam berakting namun juga memiliki vokal dan pemahaman terhadap sejarah populer.

Untuk itu, Nicholas diminta berani keluar dari bayang-bayang perannya selama ini.

Dan ternyata Nicholas punya bakat komedi yang naif tapi menggoda, pesona yang membuat orang ingin kenal, dan suara dengan originalitas tertentu.

"Itu yang saya minta dia tampilkan," tandasnya.

Selain Nicholas, Garin juga menyebut proses serupa juga dilakukan pada pemain lain.

Morgan Oey yang ikut main film tersebut misalnya, tiba-tiba diminta menyanyi seperti penyanyi jazz Jacky.

Padahal selama ini Morgan dikenal sebagai bagian dari boy band dengan lagu pop.

"Hari itu juga dia saya suruh ekspresikan sesuatu, dan ternyata cepat sekali. Jadi memang antara kenakalan, imajinasi, kreativitas, pengetahuan, dan keterampilan itu harus jadi modal utama kalau mau kreatif," ungkapnya.

Garin menyebut, kemampuan fisik dan gestur juga menjadi bagian dari kebudayaan populer yang membentuk identitas bangsa.

Ia bahkan mengaku memantau detail para pemain, termasuk dari Instagram mereka.

"Saya amati betul. Dari cara berpakaian, gesture di depan mic, sampai ekspresi di foto. Semua itu saya gabungkan dengan kemampuan vokal dan gerak tubuh mereka. Fisik adalah bagian penting dari kebudayaan kita," ujarnya.

Sementara Nicholas mengungkapkan, sejak menjadi aktor, dia baru kedua kalinya diminta menyanyi di film.

Namun di Siapa Dia, Nicholas harus bernyanyi di sepanjang film berdurasi 1 jam 41 menit.

"Saya memang baru dua kali ini bernyanyi di film tapi di film musikal baru pertama kali," ungkapnya.

Nicholas memastikan semua lagu yang dinyanyikannya di film tersebut berasal dari suara aslinya.

Meski pembuatan film riuh, dia mengaku pengalaman itu menyenangkannya.

"Segala talent saling belajar, ini jarang sekali kita dapat multidispilin seperti ini dalam film yang mengakomodir banyak seni," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?