Mendapat laporan, Polresta Sleman bergerak cepat.
Personel gabungan piket fungsi, bersama Pawas, segera mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Mereka tak hanya mencatat identitas korban dan saksi, tetapi juga berkoordinasi langsung dengan pihak rumah sakit untuk memastikan penanganan medis yang cepat.
Ini adalah bukti komitmen aparat dalam menjaga keamanan Yogyakarta, khususnya di wilayah Sleman yang kerap menjadi sorotan terkait isu-isu kejahatan jalanan.
Baca Juga:Diskominfo Sleman Gandeng Polisi Usut Peretasan CCTV Kronggahan Berunsur Provokatif
"Polresta Sleman memastikan bahwa situasi saat ini dalam keadaan aman dan kondusif. Kami juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya para orang tua, agar lebih memperhatikan aktivitas anak-anaknya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di jalan raya," tegas Kasi Humas Polresta Sleman, AKP Salamun, Minggu.
Pernyataan ini bukan hanya sekadar imbauan, melainkan sebuah seruan keprihatinan yang mendalam.
Pentingnya Peran Orang Tua dan Masyarakat: Benteng Terakhir Masa Depan Remaja
Insiden di Dusun Sembur ini menjadi pengingat yang menyakitkan bagi kita semua, terutama para orang tua dan kaum muda milenial.
Di tengah pesatnya arus informasi dan tuntutan gaya hidup, pengawasan serta komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak menjadi kunci. Pertanyaan reflektif muncul:
Baca Juga:Modus Licik Hilangkan Aset Desa: Mantan Dukuh di Sleman Jadi Tersangka Korupsi Tanah
Seberapa jauh kita mengenal lingkungan pergaulan anak-anak kita?
Apakah kita sudah cukup menyediakan ruang aman bagi mereka untuk berekspresi?
Bagaimana kita membekali mereka dengan pemahaman tentang bahaya kejahatan jalanan yang mengintai?
Polresta Sleman secara tegas menyatakan komitmennya untuk terus menjaga keamanan, ketertiban, serta memberikan rasa aman kepada seluruh masyarakat Sleman.
Namun, upaya polisi saja tidaklah cukup. Dibutuhkan sinergi dari seluruh elemen masyarakat.