- Aksi simbolik yang membawa sapi dengan wajah Prabowo dilakukan di depan Bundaran UGM
- Massa aksi mengkritisi program dan sikap Prabowo terkait MBG dan dukungan ke Israel
- Prabowo seharusnya mendukung penuh kemerdekaan Palestina tanpa embel-embel dukungan ke Israel
Tiyo menyebut sebagian besar dana pendidikan dialihkan untuk program tersebut.
"Kalau kita baca APBN 2026 yang sudah diketok dari RAPBN maka kita akan tahu bahwa ada pengkhianatan konstitusi di situ," tuturnya.
Apalagi dengan sebesar 44 persen anggaran pendidikan dialihkan untuk MBG.
Oleh sebab itu, BEM KM UGM mendesak agar program ini dievaluasi total.
Baca Juga:Rekam Jejak Ahmad Dofiri, Mantan Kapolda DIY yang Ditunjuk Prabowo untuk Reformasi Polri
Menurut mereka, bila presiden bijak, seharusnya MBG dihentikan sementara hingga pengawasan benar-benar siap.
"Maka kalau Presiden Prabowo adalah sosok yang bijak maka harusnya hari ini juga program itu dihentikan, dilaksanakan evaluasi total," tegasnya.
Harus Tegas Soal Palestina
Tak hanya soal MBG, Tiyo juga menyinggung sikap Presiden dalam pidato di PBB terkait Palestina.
Ia menilai, pernyataan Prabowo yang mendukung solusi dua negara justru menegasikan perjuangan rakyat Indonesia untuk kemerdekaan penuh Palestina.
Baca Juga:Peringatan Keras Pakar UGM: Posisi Menko Polkam Rawan, Jangan Pilih dari Militer atau Polisi!
"Presiden telah melaksanakan pengkhianatan terhadap sejarah keberpihakan bangsa atas perjuangan rakyat Palestina," ucapnya.
Menurut dia, yang utama dari sikap seorang Presiden adalah menerjemahkan sikap bangsanya.
Dalam hal ini adalah kemerdekaan 100 persen atas Palestina.
"Bangsa kita secara tegas menginginkan bahwa tidak ada penjajahan di atas dunia maka tidak ada tawar menawar atas Palestina. Jadi yang diinginkan oleh rakyat atas Presiden, Palestina harus merdeka 100 persen. Tidak ada kompromi atas itu. Itu yang kita inginkan," ujar dia.