Baca 10 detik
    - Isu dugaan pencampuran etanol 10% pada Pertalite disorot akibat motor mogok di sejumlah daerah Jatim.
- Pakar UGM sebut tudingan belum terbukti, perlu uji lab; E10 justru dukung energi bersih tapi tak wajib.
- Ahli lain nilai isu ini bisa dimainkan pihak terganggu kepentingan migas; pemerintah diminta tanggap cepat.
Terlebih saat penertiban kepada mafia migas yang tengah digencarkan.
Pemerintah disebut perlu bergerak cepat merespons isu-isu seperti ini sebelum semakin liar.
Ditambahkan Rudy Badrudin selaku pakar ekonomi dari STIE YKPN Yogyakarta bahwa fenomena motor rusak akibat BBM campuran tersebut bisa saja bersifat kasuistik di satu daerah saja.
"Apakah karena disebakkan oleh BBM-nya atau memang aspek yang lain? Barangkali motornya dan seterusnya," ujar Rudy.
Baca Juga:Siswa di Tiga Sekolah Sleman Dibawa ke Puskesmas usai Diduga Keracunan MBG, Satu Dirujuk ke RSA UGM
 
                 
             
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                    