Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 24 Agustus 2019 | 04:00 WIB
Menpar RI Arief Yahya bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi meresmikan GrabAndong. [Suara.com/Rahmad Ali]

SuaraJogja.id - Menteri Pariwisata RI (Menpar RI) Arief Yahya bersama Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sri Sultan HB X) didampingi Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi meresmikan secara langsung GrabAndong di Monumen Serangan Umum 1 Maret Jalan Malioboro, Jumat (23/8/2019) malam.

Peluncuran tersebut dilaksanakan bersamaan dengan perhelatan Malioboro Night Festival 2019.

"Kami melaunching GrabAndong ini untuk melestarikan ragam budaya ikonik Yogyakarta yang dipadukan dengan teknologi masa kini," ujar Neneng dalam sambutannya seperti dikutip suara.com, Jumat (23/8/2019)

Melalui fitur GrabAndong tambah Neneng, Grab berusaha untuk meningkatkan penghasilan dari mitra GrabAndong melalui produktivitas mereka.

Di samping itu, dengan solusi transportasi yang unik dan nyaman, masyarakat di sekitar destinasi wisata juga dapat memperoleh dampak ekonomi dari kunjungan wisatawan tersebut.

Baca Juga: Ada Tarik Tambang Manusia vs Lokomotif di Yogyakarta, Siapa Menang?

Saat ini, ada 500 Andong yang tersebar di Malioboro. Namun untuk fase GrabAndong yang pertama, hanya 26 andong yang terdaftar di awal.

"Ke depannya, Grab akan menambah lebih banyak lagi mitra pengemudi, yakni sekitar 200 mitra dalam waktu enam bulan ke depan," kata dia

Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menyambut baik dan mengapresiasi inisiasi Grab tersebut. Menurut Sultan, Yogyakarta tidak cuma menawarkan keindahan dari lokasinya tapi juga keunikan moda transportasinya.

"Yogyakarta juga menawarkan andong sebagai salah satu transportasi utama yang memikat wisatawan. Sehingga, yang datang memiliki kenangan tersendiri," ujarnya.

Tarif yang dibebankan kepada penumpang relatif murah. Rp 1.250 permenitnya atau Rp 150.000 per jam.

Baca Juga: Yogyakarta Gamelan Festival ke-24 Siap Digelar, Catat Agendanya

Head of Public Affairs Grab Indonesia Tri Sukma Anreianno, mengatakan harga tersebut ditentukan sendiri oleh para kusir andong yang telah menjadi mitra.

"Kami datang langsung ke komunitas para Andong yang ada di Malioboro, kami tanya berapa harga sejam, mereka bilang Rp 150 ribu. Itu yang menjadi dasar kami menetapkan harga," ujar Sukma kepada suara.com saat diwawancarai di monumen serangan Umum 1 Maret, Jumat (23/8/2019)

Lantaran itu, tambah Sukma, selama awal peluncuran GrabAndong hanya bisa diakses dan beroperasi di sekitar jalan Malioboro, dan sekitar alun-alun utara keraton Yogyakarta karena masih menggunakan fitur Geofencing.

"Jadi aplikasinya dikhususkan di sekitar jalan Malioboro, hanya bisa dipesan di daerah Malioboro. Kalau mau pesan dari tempat yang jauh tidak bisa," ujarnya

Lantaran itu, untuk menjaga stamina kuda mitra atau kusir hanya diperbolehkan mengoperasikan GrabAndong maksimal 4 trip perharinya.

"Karena kuda itu binatang ya, jadi mitra kita hanya bisa narik 3-4 trip tiap harinya, kalau lebih tidak bisa karena terpantau oleh sistem," ujarnya

Sementara itu tambah Sukma, setiap mitra dikenakan Cash sebanyak tiga persen pertransaksi. Cash ini nantinya akan dikelola oleh manajemen Grab Indonesia untuk biaya perawatan Andong dan kesejahteraan mitra GrabAndong.

"Untuk penggunaan ini kita ada cashnya tiga persen. Itu kita kembalikan lagi untuk perawatan kuda dan kesejahteraan kusir," kata dia

Kontributor : Rahmad Ali

Load More