SuaraJogja.id - Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) buka suara soal nasib pedagang kaki lima (PKL) Gondomanan yang tergusur karena menempati kekancingan milik Eka Aryawan.
Penggusuran yang dilakukan pada Selasa (12/10/2019) itu direspon Pemda DIY. Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, mereka hanya bisa membantu untuk pelatihan, sosialisasi dan memberikan fasilitas barang bagi pedagang.
"Tugas, pokok dan fungsi (Tupoksi) kami sudah berbeda. Jika pedagang meminta relokasi, itu sudah menjadi ranah pemerintah kota atau kabupaten. Namun kami tetap akan memberdayakan mereka (PKL), hanya saja dengan cara berbeda, seperti memberi pelatihan hingga memfasilitasi dengan memberikan gerobak atau alat berjualan lainnya," kata Kasi Sarana dan Usaha Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag DIY Lukis Wahono saat dihubungi SuaraJogja.id pada Rabu (27/11/2019).
Lukis mengatakan adanya PKL merupakan upaya pemda untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran. Namun hal itu harus selaras dengan izin berjualan dimana ranahnya di bawah pemerintah kota.
"Kehadiran mereka cukup membantu Pemda untuk menekan jumlah kemiskinan dan pengangguran. Tapi beberapa persoalan terjadi karena masalah tempat berjualan. Maka dari itu, kami kerap menyosialisaikan kepada pedagang (PKL) untuk lebih dulu mendapat izin berjualan di lokasi yang mereka tempati dari Pemkot atau Pemkab. Sehingga ketika mereka mengajukan fasilitas seperti gerobak dan barang lainnya bisa lebih mudah didapatkan," tambah Lukis.
Hingga saat ini empat dari lima pedagang Gondomanan menganggur. Hanya satu pedagang yang masih berjualan di sisi barat Jalan Brigjen Katamso tersebut. Salah seorang pedagang kunci, Agung (32) mengaku hanya bisa menempati sisa lahan dimana dirinya berjualan di atas trotoar jalan.
"Usai penggusuran, rekan pedagang lainnya tak bisa berjualan karena butuh lahan yang luas. Berbeda dengan saya yang duplikat kunci, jadi tidak butuh banyak lahan. Pakai gerobak saja sudah cukup, tapi memang harus berjualan di atas trotoar. Harapannya masih diizinkan berjualan di sini," kata Agung.
Bekas lapak jualan pedagang masih tertutup seng dan bambu. Selain itu pemilik toko Alfa, sudah membangun pagar pembatas. Kabarnya bekas tempat berjualan PKL akan dimanfaatkan untuk akses keluar masuk kendaraan ke toko mainan tersebut.
Baca Juga: Keraton dan Pemerintah Abai, PKL Gondomanan Cari Sendiri Lokasi Berjualan
Berita Terkait
-
Keraton dan Pemerintah Abai, PKL Gondomanan Cari Sendiri Lokasi Berjualan
-
Nasib PKL Gondomanan Tak Jelas, 1 Bertahan dan 4 Lainnya Menganggur
-
Nasib PKL Gondomanan, Keraton Tak Bisa Janjikan Relokasi
-
Tergusur dari Tempat Dagangan, PKL Gondomanan: Kami Hanya Ingin Berjualan
-
Keraton Tak Beri Solusi, Pengacara PKL Gondomanan: Ini Nasib Pedagang Kecil
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
BJLB1 Jadi Tonggak Penting Pengembangan Investasi Syariah di Pasar Modal Nasional
-
Dari Luka Jadi Cahaya: Resep Hati 'Glowing' ala DRW Skincare dan Ustaz Hilman Fauzi
-
Perusahaan Skincare Resmikan Klinik Baru di Yogyakarta, Siap Bangun Pabrik pada Tahun Depan
-
DANA Kaget Spesial Warga Jogja: Akhir Pekan Cuan Rp199 Ribu, Sikat Linknya!
-
10 Kuliner Hidden Gem Jogja yang Wajib Dicoba, Cocok Buat Jalan Santai Akhir Pekan