SuaraJogja.id - Puluhan pengusaha yang tergabung dalam Paguyuban Pengusaha Malioboro Ahmad Yani (PPMAY) menggelar mediasi bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terkait wacana menjadikan kawasan Malioboro menjadi full pedestarian di Balaikota Yogyakarta, Selasa (17/12/2019). Mereka menolak wacana tersebut sebelum Pemkot melengkapi infrastruktur yang ada dan menata pedagang yang menempati lahan milik pengusaha.
Sebelumnya, Pemkot Yogyakarta mengaggas rencana untuk menjadikan kawasan Malioboro bebas kendaraan. Lewat sederet uji coba melalui program Selasa Wage, Malioboro pun diproyeksikan sebagai destinasi wisata full pedestrian.
Hal tersebut mendapat sejumlah penolakan dari warga dan juga pengusaha. Mereka tetap menolak jika pemerintah memaksakan pemberlakuan tersebut tanpa mempertimbangkan aspek infrastruktur di Malioboro.
"Saat ini kami menolak dengan rencana pemerintah membuat jalan Malioboro menjadi kawasan full pedestrian. Karena infrastruktur sendiri belum lengkap. Jadi pengendara mobil tidak nyaman berbelanja, kami menemui masalah tersebut saat ditutup total (Selasa Wage), pembeli sudah malas berbelanja ke Malioboro karena parkir yang jauh," jelas Ketua Umum PPMAY, Sadana Mulyono kepada wartawan.
Sadana menyontohkan saat penutupan kawasan Malioboro pada Selasa Wage, pengendara diwajibkan parkir di lokasi yang telah ditetapkan Dinas Perhubungan (Dishub) Yogyakarta. Sementara lokasi parkir jauh membuat pengusaha yang ada di tengah Malioboro akan kehilangan pembeli.
"Jadi saat ditutup (Malioboro) pembeli sudah malas jalan ke tengah lokasi. Sehingga pembeli juga merasa dirugikan dengan wacana Malioboro ditutup secara permanen," jelas dia.
Di sisi lain, Sadana menilai wacana pemberlakuan full pedestrian bakal membuat semrawut akses jalan lain di sekitar Malioboro. Salah satunya di Jalan Mataram.
"Kami menilai pemerintah belum siap dengan rencana full pedestrian ini. Karena beberapa akses jalan lain di sekitar Malioboro macet, seperti Jalan KH Ahmad Dahlan, Jalan Mataram dan Ngampilan," katanya.
Dalam mediasi tersebut, PPMAY juga mengeluh soal pedagang kaki lima (PKL) yang menempati lahan milik pengusaha di sepanjang Malioboro. Sehingga mereka menuntut Pemkot mengambil langkah untuk menata para pedagang.
Baca Juga: Banyak Sampah di Kegiatan Selasa Wage Malioboro, Sultan: Ngga Usah Sambat!
"Sebenarnya kami keberatan dengan PKL yang ada di depan lapak kami. Jadi kami mengharapkan pihak Pemkot segera merealisasikan janjinya untuk menata pedagang Tri Darma dan Pemali. Sehingga ada kejelasan dan saling menguntungkan saat berjualan," tambah dia.
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi yang memimpin mediasi tersebut mengungkapkan, telah menerima keluhan para pengusaha. Kendati demikian, wacana tersbut akan tetap diberlakukan.
"Rencana ini tak lain untuk menjadikan Yogyakarta sebagai kota yang nyaman untuk wisata. Sehingga rencana membuat Malioboro sebagai full pedestrian harus dilakukan karena memang banyak keluhan di media sosial Malioboro sudah tidak nyaman. Nantinya keluhan ini (PPMAY) akan kami selesaikan secara bertahap. Termasuk nanti penataan PKL di sepanjang Malioboro akan kami fokuskan terlebih dulu menindaklanjuti putusan pengadilan," terang Heroe.
Pihaknya menambahkan jika Pemkot mulai melakukan penataan kawasan Malioboro menjadi full pedestrian pada awal 2020 mendatang.
"Awal tahun 2020 mulai Januari nanti penataan kawasan ini kami lakukan," ungkap dia.
Berita Terkait
-
Kebon Ndalem Coffee and Eatery, Tempat Melihat Tugu Jogja dari Ketinggian
-
Desain Tol di Kawasan Monjali Berubah, Pihak Pembangun Beberkan Alasannya
-
Terdampak Tol Jogja-Solo, Warga Tirtomartani Ini 2 Kali Tergusur di DIY
-
Disperindag Kota Jogja Akui Sulit Kontrol Harga Tabung Melon di Pengecer
-
Antisipasi Nataru, Dishub Uji Coba GOR Amongrogo Jadi Alternatif Parkir Bus
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas: Polisi Buru Bukti CCTV, Ada Kelalaian?
-
Sultan Legawa Danais Dipangkas, DPRD DIY Meradang! Apa yang Terjadi?
-
Guru Jadi Garda Depan! Strategi Kemenko Polkam Internalisasi Pancasila di Dunia Pendidikan
-
Korban Tewas Ditabrak Trans Jogja, Polisi: Belum Bisa Simpulkan Siapa yang Lalai
-
PAD Mandek, Belanja Membengkak: Bantul Cari Jurus Jitu Atasi Defisit 2026