SuaraJogja.id - Sejumlah warga Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomaman, Kota Yogyakarta mengeluhkan rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengubah kawasan Malioboro menjadi area pedestrian.
Salah seorang warga Ngupasan, Arif Sudarman (31) mengakui jika rencana penerapan full pedestrian di Malioboro berdampak buruk bagi warga setempat. Jika memang akan dibuat menjadi kawasan bebas kendaraan secara permanen seharusnya warga sekitar Malioboro diberi dispensasi.
"Seharusnya pemerintah memikirkan warga sekitar terlebih dahulu sebelum mengubah Malioboro menjadi full pedestrian. Setiap ada uji coba lewat Selasa Wage kami malah dipersulit karena tak bisa masuk atau keluar rumah saat membawa kendaraan. Jadi harus ada dispensasi untuk kami," katanya pada SuaraJogja.id, Rabu (18/12/2019).
Arif mengungkapkan, pihaknya harus berdebat terlebih dahulu dengan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) untuk meyakinkan jika dirinya adalah warga yang tinggal di sekitar Malioboro.
Baca Juga: Kebon Ndalem Coffee and Eatery, Tempat Melihat Tugu Jogja dari Ketinggian
"Setiap kali Malioboro ditutup (Selasa Wage), saya harus menyiapkan alasan yang meyakinkan ketika akan keluar rumah," ungkapnya.
Arif yang juga pengusaha pakaian di Malioboro menuturkan, meski tak diperkenankan melintas di Malioboro pada Selasa Wage, pihaknya masih dibolehkan menyeberang dengan menuntun kendaraan motornya.
"Sehari-hari saya harus mengakses jalan Malioboro dengan motor. Kadang mengantar anak sekolah dan menjemput. Selain itu, ketika ada barang pesanan yang harus dikirim, jelas saya harus menggunakan mobil," katanya.
Salah seorang warga lain, Daryono (43) meminta jika rencana penerapan full pedestrian sebaiknya dilakukan pada jam-jam tertentu. Pasalnya jika dilakukan mulai dari pukul 05.00-22.00, warga sekitar yang beraktifitas pada pagi hari akan terganggu.
"Kalau berdasar uji coba lewat penutupan (saat Selasa Wage) sendiri kan mulai pukul 05.00 WIB. Padahal pada jam tersebut banyak aktifitas warga. Pemerintah harusnya mempertimbangkan soal waktu penutupan itu nantinya dengan aktivitas warga sekitar jika akan diterapkan. Karena ramainya wisatawan yang ke Jogja itu mulai siang sampai malam," ungkap Daryono.
Baca Juga: GKR Hemas Heran Kriminal di Jogja Langsung Viral
Ia berharap masukan dan keluhan warga segera ditanggapi pemerintah. Karena selama diberlakukan penutupan jalan di Malioboro warga merasa dirugikan.
"Ini harus jadi perhatian pemerintah ke depan sebelum diberlakukan full pedestrian. Saat Selasa Wage saja sudah membuat masalah, bagaimana nanti jika benar-benar dibuat permanen (penutupan jalan Malioboro)," kata dia.
Berita Terkait
-
Tolak Malioboro Jadi Pedestrian, PPMAY Desakkan Tiga Tuntutan Kepada Pemkot
-
Puluhan Pengusaha Kukuh Tolak Malioboro Jadi Pedestrian
-
Tak Bisa Dimusnahkan, Bantalan Rel Bekas Stasiun Tugu Dipakai untuk Taman
-
Banyak Sampah di Kegiatan Selasa Wage Malioboro, Sultan: Ngga Usah Sambat!
-
Malioboro Bebas Kendaraan Bermotor 2020, Pemda DIY Diminta Perhatikan Ini
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY