Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 02 Januari 2020 | 10:46 WIB
Pantai Baron Yogyakarta cocok untuk wisatawan yang sedang berlibur. (Suara.com/Rahmat Ali)

SuaraJogja.id - Selain sebagai salah satu destinasi favorit wisatawan untuk menghabiskan liburan, Pantai Baron juga termasuk salah satu kawasan yang ramai dalam kegiatan nelayan.

Tak jarang padatnya aktivitas di kawasan tersebut menimbulkan risiko kecelakaan laut hingga serangan ubur-ubur.

Satuan Perlindungan Masyarakat Rescue Istimewa wilayah operasi II, Pantai Baron menuliskan setidaknya ada sebanyak 21 kasus kecelakaan laut atau laka laut di penghujung tahun 2019. Jumlah ini meningkat tajam dibanding bulan November 2019 yang hanya sekitar 5 kasus.

Meski melonjak kasus laka yang terjadi di bulan Desember 2019 nihil korban jiwa. Hasil ini setidaknya menyamai data yang ditampilkan sejak bulan September hingga November lalu.

Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Ini Tiga Kecamatan di Gunung Kidul yang Rawan Banjir

Walau begitu secara keseluruhan di sepanjang tahun 2019, korban meninggal akibat laka laut meningkat tajam dibanding tahun sebelumnya yakni mencapai 10 korban yang meninggal dunia.

Sementara itu berdasarkan data terkait korban yang terserang ubur-ubur, di tahun 2019 kemarin juga melonjak dibanding tahun sebelumnya. Tercatat dari data yang dirilis ada sebanyak 656 korban sengatan ubur-ubur.

Sedangkan di tahun 2018 jumlah korban sengatan ubur-ubur hanya sekitar 230 saja.

Berikut data lengkap yang dirilis dari SAR Pantai Baron

Baca Juga: Didekati Empat Partai, Rektor UNY Pede Maju Pilkada Gunung Kidul 2020

Load More