SuaraJogja.id - Sebanyak 81 siswa SDN Bangunrejo 2 Yogyakarta saat ini mengalami kesulitan belajar. Gara-gara sekolah dirobohkan dan pembangunan kelasnya molor, mereka terpaksa harus bergantian belajar di sekolah sebelahnya, SDN Bangunrejo 1 pada siang hari sekitar pukul 12.00 WIB.
Padahal dari 81 siswa, sebanyak 69 siswa di antaranya merupakan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Bahkan sebanyak 19 siswa kelas VI terpaksa harus belajar di poskamling untuk bisa mengikuti pelajar tambahan menjelang Ujian Nasional (UN) sejak Desember 2019 lalu.
"Untuk kelas enam, belajar di (poskamling) sebenarnya untuk tambahan pelajaran karena waktu yang mendesak (jelang UN). Kalau belajarnya setelah SD Bangunrejo 1 pulang," ungkap Kepala SDN Bangurejo 2 Yogyakarta, Subagyo di sekolah setempat, Kamis (06/02/2020).
Menurut Subagyo, saat ini sekolah mereka baru proses pembangunan sejak 27 Januari 2020 lalu. Padahal 13 bangunan di sekolah tersebut sudah dirobohkan sejak Februari 2019 lalu.
Karenanya selama setahun, seluruh siswa harus menumpang belajar di sekolah lain. Pihak sekolah mendapatkan informasi macetnya pembangunan sekolah mereka karena muncul masalah di Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman( DPUPKP) Kota Yogyakarta.
"Lelangnya gagal dulu (di DPUPKP), (padahal) sekolah kami semua sudah dirobohkan karena sekolah sudah tidak layak lagi dihuni. Yang dua ruangan juga tidak boleh dipakai karena gentengnya berjatuhan. Blandar dan cor jatuh, mushola juga tidak boleh dipakai sampai dipasang garis polisi," jelasnya.
Subagyo sempat bingung karena sekolah tersebut tidak juga dibangun meski sesuai kebijakan sebelumnya sekolah tersebut langsung dibangun pasca dirobohkan dan selesai pada Agustus 2019. Sekolah baru tahu mundurnya pembangunan karena proyek pembangunan sekolah tersebut sempat gagal lelang. Pembangunan baru bisa direalisasikan pada akhir Januari lalu.
"Dulu kami sudah woro-woro ke masyarakat dan siswa mulai Februari 2019(pasca dirobohkan). Karenanya saya cari informasi ke DPUPKP untuk menjelaskan ke masyarakat (terkait keterlambatan pembangunan). Kalau tidak dijelaskan langsung dikira kami bohong," ungkapnya.
Subagyo berharap pembangunan sekolah dua lantai kali ini pasca gagal lelang tidak akan bermasalah lagi. Apalagi anggaran yang digunakan untuk pembangunan juga cukup besar sekitar Rp 3,78 Miliar.
Baca Juga: Pembahasan Final, Desain Tol Yogyakarta-Solo Masuk Tahap Penyempurnaan
"Kami dapat info dari DPUPKP karena ada warning dari kejaksaan sehingga gagal lelang," tandasnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Budi Minta KPK Dalami Nama yang Disebut di Sidang Suap Rehabilitasi SAH
-
Wisata ke Kelenteng Fuk Ling Miau Yogyakarta saat Imlek, Ini 5 Panduannya
-
Namanya Disebut dalam Sidang Suap SAH, Walkot Jogja Siap Jadi Saksi
-
Saksi Sebut Nama Wali Kota Jogja di Sidang Lanjutan Suap SAH
-
DPRD Kota Jogja Desak Pembina Pramuka yang Singgung SARA Di-blacklist
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel
-
Jaga Warga Diminta Jadi Pagar Budaya Penjaga Harmoni Yogyakarta
-
DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Rebutan Saldo Gratis Hingga Rp199 Ribu!
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal
-
Tabrakan Motor dan Pejalan Kaki di Gejayan Sleman, Nenek 72 Tahun Tewas di Lokasi