SuaraJogja.id - Cuaca ekstrim, hujan lebat disertai angin menerpa kawasan Kabupaten Bantul. Akibatnya, terjadi 115 pohon tumbang dan 9 kejadian tanah bergerak.
Seksi Logistik dan Perbekalan BPBD Kabupaten Bantul, Teguh Nur Triono mengatakan dari 9 ancaman bencana di Kabupaten Bantul, seluruh daerah memiliki potensi diterpa angin kencang.
"Indonesia ada 14 ancaman bencana, 9 diantaranya ada di Bantul, termasuk di antaranya hidromitologi," kata Teguh saat ditemui di Kantor BPBD Kabupaten Bantul, Selasa (10/3/2020).
Ia juga menyampaikan dampak terbesar yang terjadi pada cuaca ekstrim adalah pohon tumbang.
Teguh menjelaskan, sebelumnya dari peringatan cuaca dini yang dikeluarkan BMKG, Bupati Kabupaten Bantul sudah mengeluarkan SK Siaga Bencana.
Dengan SK itu kemudian dilakukan aktivitas kesiapsiagaan bencana. Seperti upaya pencegahan, menghilangkan atau mengurangi kemungkinan bencana.
Kemudian mitigasi bencana, untuk mengurangi dampak buruk dari suatu ancaman, dan persiapan rencana untuk bertindak ketika terjadi bencana.
"Jadi ketika ada peringatan dini kita sudah membuat status siaga. Dalam kondisi siaga itu kita bisa melakukan kegiatan edukasi mitigasi bencana," kata Teguh.
Dengan adanya SK tanggap bencana masyarakat dapat mengajukan bantuan penggunaan dana desa untuk perbaikan wilayah yang terdampak bencana.
Baca Juga: Lebih dari 100 Pohon Tumbang Akibat Hujan Angin di Bantul
SK tanggap bencana sudah dikeluarkan oleh Bupati sejak 5 maret lalu, dan berlaku hingga 14 hari kedepan. Kepala Desa maupun Camat setempat, dapat meminta salinan SK ke kantor BPBD guna mengajukan penggunaan dana desa.
Cuaca ekstrim di Kabupaten Bantul berdampak pada 15 Kecamatan dan 49 Desa. Lokasi yang cukup terdampak besar terjadi di kawasan Imogiri.
Teguh menyebutkan sebagian besar pohon tumbang yang menghalangi jalan sudah ditangani. Sementara yang menimpa rumah masih dilakukan penanganan.
Dua warga yang terkena luka ringan sudah mendapatkan perawatan di Puskesmas setempat.
Kerugian diperkirakan mencapai Rp. 24.000.000, menurut Teguh untuk bencana yang menyebabkan kerusakan fasilitas umum akan diusulkan menggunakan dana Belanja Tak Terduga (BTT).
Dari kejadian tersebut, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan siap siaga. Jika terjadi situasi darurat, masyarakat diminta untuk segera melaporkan pada petugas.
Berita Terkait
-
Satu Pasien PDP Covid-19 di RSUD Panembahan Senopati Belum Boleh Pulang
-
Lebih dari 100 Pohon Tumbang Akibat Hujan Angin di Bantul
-
Ratusan Warga Ikuti Pembuatan KTP Elektronik dan KIA Massal di Bantul
-
52 Rumah Warga di Bantul Rusak Akibat Pohon Tumbang
-
Puluhan Pohon Tumbang hingga Rumah Rusak di Sleman Akibat Hujan Angin
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Alarm Diabetes RI! Cukai Minuman Manis Jadi Solusi, Kenapa Masih Terus Ditunda Sejak 2016?
-
Warga Jogja Wajib Tahu! Ini Daftar Wilayah Rawan Banjir dan Longsor saat Musim Hujan
-
Krisis Lahan Kuburan, Yogyakarta Darurat Makam Tumpang: 1 Liang Lahat untuk Banyak Jenazah?
-
Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!