SuaraJogja.id - Mewabahnya Covid-19 atau virus Corona di Yogyakarta faktanya tak hanya menyisakan dampak buruk. Kota Gudeg yang beberapa bulan terakhir selalu padat dengan kendaraan domestik dan wisatawan, kini mulai menunjukkan adanya penurunan jumlah kendaraan yang cukup signifikan.
Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta menyebut, terdapat penurunan lalu lintas kendaraan hingga 60 persen.
Kepala Dishub Yogayakarta, Agus Arif saat dikondormasi SuaraJogja.id menyebut lalu lintas kendaraan hingga Selasa (24/3/2020) hanya sekitar 30-40 persen.
"Seiring kebijakan (pemerintah) soal sekolah di rumah, kampus-kampus melakukan Study From Home, ada penurunan lalu lintas kendaraan. Secara umum tidak terpaku pada satu spot tertentu hanya sekitar 30-40 persen jumlah kendaraan di jalan raya (Kota Yogayakarta)," ungkap Agus, Selasa (24/3/2020).
Baca Juga: Akibat Corona, Pusat Perbelanjaan Blok M Sepi Begini Penampakanya
Pihaknya membeberkan bahwa pada jam berangkat dan pulang kantor tercatat telah mengalami penurunan jumlah kendaraan.
"Seperti aktivitas pulang dan berangkat kerja, artinya imbauan pemerintah lalu peran media massa ini sudah mulai menyadarkan masyarakat untuk menanggapi dengan arif dan bijak," jelas dia.
Menyinggung soal kawasan Malioboro sebagai salah satu destinasi wisatawan, Agus menjelaskan bahwa kawasan tersebut juga mengalami penurunan jumlah kendaraan yang melintas.
"Traffic count-nya (kendaraan melintas) belum dihitung secara detail. Namun melihat tolak ukur wisatawan dengan bus, selama dua pekan lalu sudah tidak ada. Pekan lalu satu bus hanya parkir di Taman Parkir BI. Taman Parkir Abu Bakar Ali (ABA) kosong, Taman Parkit Ngabean juga kosong," tambahnya.
Ditanyai apakah berkurangnya kendaraan yang melintas di Malioboro berpengaruh terhadap kondisi udara di lokasi destinasi tersebut, Agus tak menampik adanya perubahan.
Baca Juga: Dunia Perangi COVID-19, Pepe Reina Serukan Pentingnya Social Distancing
"Jika melihat kondisi lalu lintas yang berkurang hingga 60 persen memang ada perubahan kondisi udara. Namun hal itu bisa dijelaskan oleh OPD lain. Penyumbang polusi yang cukup banyak sejauh ini memang kendaraan motor. Artinya ada hikmah di balik musibah yang terjadi saat ini" tambah Agus.
Pantauan di lapangan sejak pukul 12.00 WIB, kondisi jalan di Kawasan Malioboro memang cukup lengang. Biasanya, di waktu-waktu tersebut jalanan penuh oleh berbagai jenis kendaraan. Sejumlah lapak yang biasanya ramai pembeli juga terlihat lengang.
Berita Terkait
-
Update Corona DIY: Pasien Positif Bertambah, Berasal dari Jawa Timur
-
Gercep Lawan Corona, Kodim Kulon Progo Semprot Tamu dengan Disinfektan
-
Sepi Pembeli, Pedagang Pasar Beringharjo Pilih Menutup Toko
-
Kasus Corona Terus Meningkat, Sutrisna Wibawa: UNY Lockdown!
-
Pulang dari Cirebon Ada Lendir di Paru-paru, Warga Semaki Dilarikan ke RS
Tag
Terpopuler
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
- 35 Kode Redeem FF Hari Ini 20 mei 2025, Klaim Hadiah Skin M1887 hingga Diamonds
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
-
5 Rekomendasi HP Murah RAM 8 GB: Harga Sejutaan, Terbaik di Kelasnya
-
Kata Pertama Simon Tahamata Usai Resmi Jadi Kepala Pemandu Bakat
Terkini
-
Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih, Siapkah Yogyakarta Jadi Contoh Ekonomi Kerakyatan?
-
90 Persen Alat Produksi PT MTG Ludes Terbakar di Sleman, 3 Kontainer Siap Ekspor Hangus
-
Kebakaran Pabrik Garmen di Sleman: Buruh Terancam PHK, Koalisi Rakyat Jogja Geruduk DPRD DIY
-
Selamatkan Industri Ekspor! Strategi Jitu Hadapi Gempuran Tarif AS: TKDN Jadi Kunci?
-
Jelang Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban di Sleman Lesu? Wabup Ungkap Penyebabnya