"Penjahitnya tidak minta dibayar, tapi waktu itu karena spontan bayangan dia cuma buat 1 sampai 5, tapi begitu banyak, enggak mungkin juga saya enggak bayar orang. Yang tahap pertama, saya benar-benar enggak bayar. Jadi saya ada Rp1 juta, untuk 1 pekan buat penjahit. Beliin makan siang. Itu yang saya lakukan," kata Budhi.
Purwarupa pakaian APD ini rencananya akan dikirim ke empat RS, yaitu RSUP Dr Sardjito, RS Panembahan Senopati, RSUD Wates, dan RSUD Kota Yogyakarta. Masing-masing mendapat 20-30 pakaian APD dan masih akan didiskusikan bersama.
"Saya dengar tadi pagi ada dari Bantul yang juga buat dari bahan spound, kalau itu bisa nanti akan saya ajak koordinasi untuk suplay Bantul dan RS Panembahan Senopati. Tidak hanya Panembahan, namun juga PKU Bantul, RS UII. Kalau yang japri saya banyak banget, sampai Puskesmas Dlingo juga chat," terangnya.
Bukan hanya pakaian, nyatanya, gerakan ini juga menyenggol mahasiswa UGM yang membuat purwarupa pelindung wajah berbahan akrilik.
"Sesungguhnya ini kan tidak terencana, karena case kan dapat cerita bahwa teman-teman medis paling berisiko. Nah banyak data paramedis di Jakarta yang terpapar sekian, dapat kabar dokter meninggal," ucapnya.
Ia berharap, gerakan kecil yang ia lakukan bersama banyak orang bisa membantu dan menginspirasi banyak orang mau peduli dengan paramedis dengan membuatkan APD. Selain itu, masyarakat tidak usah bebal, istirahat, dan buatlah jarak sosial, agar tidak ada lagi pasien yang menumpuk di RS.
Sementara itu, akun Twitter @desem milik Desem Ashari, ditandai oleh Budhi, berbarengan dengan unggahan salah satu pakaian APD berbahan spound semi steril, yang diusahakan oleh Desem dan timnya.
"Yang jahit masih penjahit sendiri," ujarnya, kala dikonfirmasi lewat aplikasi pesan singkat.
Sedangkan pemilik akun twitter @rokhims27 juga turut ambil bagian dalam karya magis yang digerakkan oleh Twitter. Ia bersama dosen dan timnya sedang memproses purwarupa pembuatan bilik semprot antiseptik, yang sempat dipublikasikan kala diujicobakan di Samsat Yogyakarta.
Baca Juga: Launching Virtual, Harga MG ZS Belum Tembus Rp 300 Juta
"Kalau teman face shields sudah lumayan jauh, kalau saya baru saja join," ujarnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Tanpa Dibayar, ARM Semprot Disinfektan ke Sejumlah Sekolah di Jogja
-
Kadinkes Nangis Curhat Tenaga Medis Tanpa APD: Kasihan, Mereka Ketakutan
-
Update Corona di Jogja: 1 Pasien Positif Meninggal Dunia
-
Satu Guru Besar Meninggal karena COVID-19, UGM Gelar Upacara Penghormatan
-
Hadir ke Makam Iwan Dwiprahasto, Pejabat UGM Saksikan Penguburan dari Jauh
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal
-
Tabrakan Motor dan Pejalan Kaki di Gejayan Sleman, Nenek 72 Tahun Tewas di Lokasi
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Tak Terdampak Erupsi Semeru, Bandara Adisutjipto Pastikan Operasional Tetap Normal
-
AI Anti Boros Belanja Buatan Pelajar Jogja Bikin Geger Asia, Ini Kecanggihannya!