SuaraJogja.id - Dua buah lempengan simbol Sumbu Filosofi di diorama Tugu Jogja yang menghubungkan ke Kraton Jogja, hilang. Lempengan yang diketahui terbuat dari tembaga tersebut diduga hilang karena dicuri orang tak bertanggungjawab.
Salah seorang pedagang makanan di sekitar lokasi, Mugiharjono (51) membeberkan pihaknya mengetahui lempengan hilang setelah ditanya seorang petugas kebersihan. Barang tersebut hilang pada Selasa (24/3/2020) dini hari wib.
"Pagi-pagi saat saya menyiapkan lokasi jualan ada petugas kebersihan yang menanyakan dua buah lempengan tembaga yang hilang. Saya juga tidak tahu, namun melihat kondisi bekas lempengan seperti ditarik paksa. Mungkin hilangnya Selasa dini hari," katanya saat ditemui wartawan, Rabu (25/3/2020).
Mugiharjono menduga dua buah lempengan tersebut hilang lantaran dicuri. Pasalnya saat Selasa dini hari tak ada petugas yang menjaga lokasi.
"Bisa jadi dicuri karena biasanya ada yang berjaga malam di sekitar lokasi (Diorama Tugu)," Tambah Mugiharjono.
Ia menjelaskan hilangnya dua buah lempengan sumbu filosofi tersebut bisa jadi terekam kamera pengawas atau cctv di simpang empat Tugu Yogyakarta.
"Petugas kebersihan juga menduga jika orang tak bertanggungjawab ini terekam cctv saat melakukan aksinya," kata dia.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Tavip Agus Rayanto tak bisa memastikan bahwa hilangnya lempengan tersebut karena dicuri. Kendati demikian dari rekaman cctv simpang empat Tugu Jogja terdapat pergerakan orang tengah mencabut lempengan.
"Dari Dinas Kebudayaan (DIY) sudah menghubungi kami untuk meminta rekaman cctv. Rekaman sendiri terlihat ada pergerakan orang di sekitar lempengan yang hilang," katanya.
Baca Juga: Social Distancing, Masuk Mirota Kampus Jogja Kini Pakai Nomor Antrean
Tavip menjelaskan pergerakan mencurigakan itu terjadi sekitar pukul 01.00-02.00 wib, Selasa (24/3/2020).
Disinggung terkait identitas hingga berapa jumlah orang yang ditengarai mencabut lempengan itu, Tavip belum bisa memastikan.
"Cctv memang merekam pergerakan orang di sana. Tapi karena gelap, kami tidak bisa mengidentifikasi," kata dia.
Pantauan Suarajogja.id, dua lempengan yang hilang berada di selatan dan timur miniatur Panggung Krapyak. Di sisi selatan lempengan yang hilang lebih kurang sepanjang 190 sentimeter dengan lebar 20 sentimeter.
Sementara lempengan hilang yang berada di sisi timur Panggung Krapyak, memiliki panjang lebih kurang 50 sentimeter. Bekas lempengan tersebut terdapat karet yang koyak akibat ditarik paksa.
Berita Terkait
-
Tugu hingga Titik Nol Km Sepi, Warga Jogja Dinilai Tertib Cegah Corona
-
Keren, Begini Penampakan Tugu Jogja Tanpa Kabel dan Papan Reklame
-
Foto: Suasana Kemeriahan Malam Pergantian Tahun Baru 2020 di Tugu Jogja
-
Penjaja Terompet Tahun Baru di Tugu Jogja Gulung Tikar, Ini Sebabnya
-
Wisatawan Foto di Tugu Sampai ke Tengah Jalan, GKR Hayu Beri Teguran Kocak
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik