SuaraJogja.id - Sebanyak delapan desa di Kabupaten Sleman tercatat telah memiliki Peraturan Desa (Perdes) yang mengatur tentang pembebasan tanah desa, yang terdampak pembangunan tol Jogja-Solo.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Sleman, Shavitri Nurmala menjelaskan, dalam tahapan merancang peraturan desa, Raperdes terlebih dahulu dievaluasi oleh Bagian Hukum Setda Sleman.
Dari keseluruhan desa terdampak tol, selain delapan desa yang sudah selesai Perdes tentang Pemanfaatan Tanah Desa tadi, ada tiga desa yang tinggal menunggu untuk ditetapkan oleh Badan Pemusyawaratan Desa, setelah ditinjau ulang oleh Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Ada dua desa yang sudah mengumpulkan Raperdes namun kurang lengkap, maka kami kembalikan ke desa. Ada satu desa yang belum mengumpulkan Raperdes," ungkapnya, Rabu (1/4/2020).
Baca Juga: Krisis Corona, Komunitas Masjid di Sleman Bagi-Bagi Sembako Gratis
Ia mengungkapkan, biasanya, dalam Raperdes-Raperdes yang sudah dikonsultasi dan dievaluasi, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki oleh Pemdes sebelum disahkan.
Poin itu antara lain luas Tanah Kas Desa (TKD) yang tercantum dalam lampiran Raperdes, tidak sama dengan jumlah yang tercantum dalam surat pernyataan Kepala Desa.
"Poin lainnya, ada pasal-pasal yang tidak diisi, misalnya persentase keringanan sewa," ucapnya.
Evie mengaku, Pemerintah Kabupaten Sleman tidak memiliki tim khusus, yang membantu Pemdes untuk menyelesaikan Perdes mereka. Hanya saja dipastikan, setiap Raperdes yang masuk, selanjutnya dicermati oleh Bidang Pertanahan di dinas terkait.
Ia berharap, penyusunan Raperdes tentang pemanfaatan tanah desa itu, segera diselesaikan oleh pemerintah desa terdampak tol.
Baca Juga: Tak Dapat Kamar di RS, PDP di Sleman Meninggal Saat Isolasi Mandiri
Kades Sinduadi Periode 2014-2020, Senen Haryanto menjelaskan, Pemdes Sinduadi sudah memiliki Perdes terkait pemanfaatan tanah desa terdampak tol, sejak lama.
Pasalnya, Pemdes telah mengetahui, tanah di desa tersebut merupakan satu dari sejumlah desa di Sleman yang harus dibebaskan lahannya untuk mendukung pembangunan tol Yogyakarta-Solo.
"Ada beberapa titik yang kena dampak," ujar Senen.
Berdasarkan informasi yang dihimpun SuaraJogja.id, sosialisasi tol Jogja-Solo sudah selesai dilakukan. Tahapan proyek pembangunan saat ini ditunda, karena masih merebaknya pandemi COVID-19. Tahapan akan dilanjutkan dengan konsultasi publik, usai pandemi ini mereda.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Pemda DIY Target Pemdes untuk Wilayah Terdampak Tol Jogja Selesai Mei 2020
-
Komplek Makam Terdampak Tol Jogja, Totok: Negara Tanggung Biaya Relokasinya
-
Anggaran Tol Jogja-Solo Senilai Rp4 Triliun Bakal Cair Tahun Ini
-
Selain Jalan Desa, Sebagian Makam di Sinduadi Bakal Tergusur Tol Jogja-Solo
-
Rumahnya Bakal Dilewati Jalur Tol Jogja, Bejo Bingung Pindah Kemana
Terpopuler
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
- 35 Kode Redeem FF Hari Ini 20 mei 2025, Klaim Hadiah Skin M1887 hingga Diamonds
Pilihan
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
Terkini
-
Penggugat Tolak Mediasi Soal Ijazah Jokowi di PN Sleman, Kuasa Hukum UGM Bilang Begini
-
Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih, Siapkah Yogyakarta Jadi Contoh Ekonomi Kerakyatan?
-
90 Persen Alat Produksi PT MTG Ludes Terbakar di Sleman, 3 Kontainer Siap Ekspor Hangus
-
Kebakaran Pabrik Garmen di Sleman: Buruh Terancam PHK, Koalisi Rakyat Jogja Geruduk DPRD DIY
-
Selamatkan Industri Ekspor! Strategi Jitu Hadapi Gempuran Tarif AS: TKDN Jadi Kunci?