SuaraJogja.id - Upaya masyarakat dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 dilakukan salah satunya dengan melakukan karantina mandiri di rumah. Hal itu jelas memberi dampak kepada sejumlah warga dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Untuk itu, sejumlah komunitas masjid membagikan sembako gratis kepada warga yang tinggal di sekitarnya.
Seperti yang dilakukan salah satu pengurus masjid As-Salaam Jetisharjo, Cokrodiningratan, Jetis, Yogyakarta, mereka melakukan program Lumbung Pangan atau pembagian sembako gratis. Kegiatan pemberian pertama bantuan ini dilakukan sejak Jumat (27/3/2020) lalu.
Ketua pengurus masjid As-Salaam Hermawan menuturkan, bantuan pangan itu disalurkan kepada 50 orang dari tiga RW yang ada di lingkungan Jetisharjo. Bantuan pangan yang diberikan di antaranya seperti beras, sarden, mi instan, dan barang lainnya.
"Kami sudah berikan bantuan pertama Jumat lalu ke 50 keluarga. Jika dinominalkan, rata-rata bantuannya itu sekitar Rp100 ribu, tapi tidak semua kita bagikan, masih ada yang kita simpan," ungkap Hermawan saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (1/4/2020).
Hermawan menjelaskan bahwa keluarga yang mendapatkan bantuan itu mayoritas pedagang kaki lima, baik itu di sekolah maupun di tempat umum lainnya. Karena aktivitas sekolah diliburkan dan kerumunan di tempat umum sudah dilarang, mereka tidak lagi berjualan.
"Yang berjualan ini rata-rata ibu-ibu. Mereka pada berhenti jualan karena kondisi seperti ini. Istilahnya mereka terdampak dari pembatasan di kerumunan, maka dari itu kami bergerak dari takmir untuk membantu," tambahnya.
Tak hanya Hermawan, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Miftaahush Shuduur, Tamantirto, Kasihan, Kabupaten Bantul juga membuat program bagi-bagi sembako gratis.
Ketua DKM Miftaahush Shuduur Abdurrahman Wahyu S menuturkan, program tersebut dibentuk bersama pengurus lain guna menyikapi keputusan pemerintah. Langkah itu juga sebagai antisipasi dan kepedulian terhadap warga.
"Kita rapat internal, selanjutnya diputuskan dan membuat edaran kepada dermawan. Ya sejauh ini responsnya itu luar biasa, dari kami buka donasi selama dua hari ini," ungkap Wahyu, diwawancarai terpisah.
Baca Juga: Dijanjikan Sembako Gratis Selama Lockdown, Warga Kota Tegal: Ternyata Bayar
Ia berujar, mayoritas warga yang berada di lingkungan masjid Miftaahush Shuduur merupakan kuli bangunan dan konveksi. Dengan kondisi pandemi COVID-19 seperti saat ini, tentunya aktivitas pekerjaan mereka terhenti dan membuat keluarga di sana tidak ada pemasukan.
"Kondisi ini kan tak bisa diprediksi. Ini bisa saja lama, dan tentunya saat ini ekonomi melemah. Yang jelas kita mengantisipasi beberapa warga yang nanti sangat membutuhkan dalam kondisi darurat," jelasnya.
Wahyu menerangkan, bantuan yang sudah masuk saat ini senilai Rp12 juta berupa bahan pangan seperti beras, minyak, gula, teh, dan barang lainnya. Mekanisme pembagiannya pun akan disalurkan saat kondisia warga dirasa sudah sangat darurat dan memerlukan bantuan.
Berita Terkait
-
Isolasi Mandiri, Warga Ngemplak Dibantu Masyarakat Penuhi Kebutuhan Harian
-
Panen dengan Mesin, Bupati Sleman Klaim Hemat Biaya dan Surplus Beras Cukup
-
Bupati Sleman Minta Pendatang dan Pemudik Didata, Dukuh Wajib Memantau
-
Bahaya Semprot Disinfektan ke Tubuh, Pengendara ini Tunjukkan Dampaknya
-
KBM Online di Sleman Diperpanjang Hingga 14 Maret 2020
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Eks Parkir ABA di Jogja Disulap Jadi RTH, Ini Target & Kapasitas Parkir Pengganti
-
Seleb TikTok Gunungkidul Diduga Tipu Puluhan Juta, Bisnis Celana Boxer Berujung Penjara?
-
Revisi KUHAP: Dosen UGM Ungkap Potensi Konflik Akibat Pembatasan Akses Advokat
-
5 Rekomendasi Hotel di Penang yang Dekat dengan RS Gleneagles
-
DIY Genjot Sertifikasi Dapur MBG: Cegah Keracunan Massal, Prioritaskan Kesehatan Anak