SuaraJogja.id - Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bantul, Sri Nuryanti menyampaikan saat ini tidak ada ledakan angka kehamilan di Kabupaten Bantul.
"Ledakan kehamilan nol meski begitu kalau putus program KB banyak," kata Nur saat dihubungi melalui sambungan telefon, Kamis (14/5/2020).
Nur menjelaskan, saat ini tidak ada ledakan angka kehamilan di Bantul, melainkan banyak warga yang melakukan pemutusan program KB. Data warga yang melakukan program KB mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Program KB dengan pil turun 630 angka, dari 1030 penggun menjadi 400. Metode KB suntik, turun 630 angka dari 1180 menjadi 520. Sementara Nur mengatakan, pengguna IUD sudah menurun sejak awal tahun, pada Januari ada 810 pengguna, saat ini hanya tersisa 155 pengguna.
Sementara untuk data Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) selama dua bulan belakangan tidak dilaksanakan sama sekali. Kebijakan tersebut sudah berjalan sejak 14 Maret lalu, karena adanya wabah covid-19. Sehingga proses KB yang melalui operasi tersebut dihentikan.
"Itukan harus operasi, nah rumah sakit tidak ada yang berani," imbuhnya.
Meski demikian, Nur mengaku pihaknya terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk menggunakan metode KB lainnya untuk menghindari terjadinya ledakan penduduk. Ia menghimabu, agar masyarakat tetap menjaga ketahanan keluarga dan menjaga program KB yang dijalankan.
Data tersebut turut dikuatkan oleh Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Anugrah Wiendyasari. Ia menyebutkan data ibu hamil di Kabupaten Bantul cenderung stabil bahkan turun.
"Kalau datanya cenderung stabil sih, kalauapun lonjakan terlihatnya setelah pandemi. Sedangkan kita sekarang masih pandemi," kata Anugrah saat ditemui di Dinas Kesehatan.
Baca Juga: Viral Mualaf di Jogja Beri Bantuan, Gus Miftah: Izinkan Kami Meneladanimu
Anugrah menyampaikan, dilihat dari data awal tahun justru menunjukkan penurunan angka. Pada Januari terdata 1384 ibu hamil, sementara bulan Februari menunjukkan angka 1270 dan terakhir bulan Maret 1158 ibu hamil.
Sementara, selama pandemi ini mobilitas tenaga kesehatan yang terbatas, termasuk pelayanan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang juga dibatasi. Sehingga timbul kemungkinan adanya ibu hamil yang tidak tercatat dalam data.
Dampak pandemi, Anugrah menyebutkan adanya ibu hamil yang ketakutan untuk memeriksakan kandungan ke fasilitas kesehatan karena takut terpapar. Untuk itu, ia meminta agar ibu hamil lebih memanfaatkan buku KIA untuk memahami kondisi ksehatan kandungan.
"jika selama ini buku KIA hanya digunakan utnuk periksa, sekarang bisa mulai dibaca-baca," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
-
Sadarkan Masyarakat, Sumbermulyo Akan Buat Spanduk Nama Penerima Bantuan
-
Hanya 18 Persen DTKS yang Layak, 228 Warga Sumbermulyo Dapat BLT-DD
-
Dinkes Bantul Tambah 2 Rumah Sakit Pendukung untuk OTG
-
Stok Terbatas, Harga Bawang Merah Naik di Bantul
-
Bantu Warga Terdampak Corona, Masjid Al-Falah Buka Lapak Berkah Ramadan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
Kritik Tajam MPBI DIY: Pemerintah Disebut Pakai Rumus Upah yang Bikin Buruh Gagal Hidup Layak
-
Pemkot Yogyakarta Targetkan 100 Rumah Tak Layak Huni Selesai Direnovasi Akhir Tahun 2025
-
Trah Sultan HB II Ultimatum Inggris! Ribuan Manuskrip Geger Sepehi 1812 Harus Dikembalikan
-
Terdesak Utang Pinjol, Pemuda di Sleman Nekat Gasak Laptop di Kos-Kosan
-
Faber Instrument: UMKM Kayu Jati Cianjur yang Sukses Tembus Pasar Global Berkat Dukungan BRI