SuaraJogja.id - Puskesmas Kasihan II terpaksa ditutup sementara selama dua hari. Penutupan tersebut lantaran akan dilakukan sterilisasi dengan cairan disinfektan pascaditemukannya tenaga medis yang positif Covid-19.
Dilansir dari harianjogja, Jubir Percepatan Penanganan Penularan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan penyemprotan tersebut sejatinya merupakan kegiatan rutin yang dilakukan di tiap puskesmas.
Lebih jauh, kegiatan penyemprotan disinfektan tersebut sekaligus untuk memberikan rasa aman terhadap masyarakat yang akan mendapatkan pelayanan kesehatan pascaadanyanya tenaga medis yang positif Covid-19.
"Iya makanya disterilkan. Dijadwalkan ditutup mulai Jumat ini hingga Sabtu besok. Biar aman biar Senin bisa dipakai lagi," terangnya, Jumat (15/5/2020).
Ia mengatakan untuk tenaga medis yang positif Covid-19 saat ini masih dalam perawatan di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC).
Oky mengaku belum mengetahui pasti riwayat dua tenaga medis tersebut. Namun Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Bantul ini memastikan tenaga medis tersebut terpapar Covid-19 bukan dari puskesmas.
"Kami masih melacak apakah dari perjalanan. Masih menelusuri, enggak bisa menyampaikan riawayatnya seperti apa," Kata Oky.
Proses penelusuran pihak-pihak yang berkontak erat dengan pasien positif Covid-19 tersebut masih terus dilakukan. Ia tidak menyebut sudah berapa orang kontak erat yang sudah menjalani rapid test.
Soal identitas tenaga medis yang positif di Puskesmas Kasihan II, Oky mengaku sudah menyampaikannya empat hari lalu. Diketahui pada 12 Mei lalu, Oky menyampaikan terjadi penambahan pasien positif per 12 Mei 2010 sebanyak enam orang. Dari enam orang tersebut tiga di antaranya dari klaster Indogrosir, satu orang dari klaster GPIB,
Baca Juga: Tolak Fatwa MUI, Kemenag DIY Minta Warga Salat Idul Fitri di Rumah Saja
"[Pasien] nomor 2-3 riwayat masih ditelusuri," katanya.
Pasien yang dimaksud Oky 2-3 adalah perempuan usia 33 tahun asal Sanden dan perempuan usia 55 tahun asal Srandakan.
Berita Terkait
-
Dua Bulan Tak Beroperasi, Sejumlah Wisata di Bantul Tidak Terawat
-
Pasien Ketiga COVID-19 di Bantul Sembuh, Disambut Sholawat Oleh Warga
-
Di Bantul, 6 Ibu Hamil Meninggal Selama Pandemi Corona
-
Selama Pandemi, Pemutusan Program KB Meningkat di Bantul
-
Dinkes Bantul Tambah 2 Rumah Sakit Pendukung untuk OTG
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik