SuaraJogja.id - Protokol kesehatan akan diterapkan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Sleman. Petugas yang melayani perekaman KTP elektronik akan disiapkan dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) termasuk di antaranya baju hazmat.
Kepala Disdukcapil Sleman Jazim Sumirat mengatakan penggunaan APD bagi petugas perekaman KTP elektronik sesuai dengan protokol penanganan Covid-19. Selain APD, alat perekaman juga dibersihkan menggunkan cairan alkohol 70% setelah proses perekaman selesai.
"Ruang perekaman juga kami desain sedemikian rupa agar bisa menjaga jarak dan meminimalkan kontak langsung antara petugas dengan pemohon," kata Jazim seperti dikutip dari harianjogja.com, Sabtu (30/5/2020).
Secara umum, lanjut Jazim, layanan perekaman KTP elektronik tersebut mulai dibuka pada 2 Juni mendatang. Hal itu sesuai dengan arahan dari Dirjen Dukcapil Kemendagri. Petugas, katanya, berhak untuk menolak pelayanan jika pemohon tidak mengikuti protokol kesehatan yang sudah menjadi standar operasional prosedur. Misalnya, tidak menggunakan masker.
Masyarakat, katanya, bisa menggunakan aplikasi Whatsapp dalam mengakses layanan administrasi kependudukan. Dengan layanan secara online ini, masyarakat hanya mengirimkan berkas pendukung sesuai kebutuhan pelayanan. Termasuk dengan layanan perekaman KTP elektronik. Pendaftaran layanan KTP elektronik bisa melalui online ke nomor WA 089526958822.
"Dalam satu hari dibatasi maksimal 20 orang. Pemohon yang datang harus mengikuti prosedur dan protokol kesehatan," kata Jazim.
Menurutnya, layanan tersebut sudah digunakan masyarakat sejak 17 Maret lalu. Masyarakat hanya perlu mengirimkan berkas pendukung untuk melakukan pelayanan pindah datang penduduk, pelayanan KK dan KTP elektronik, pelayan KIA, Akta Kelahiran, dan Akta Kematian. Namun demikian, katanya, pelayanan tatap muka masih bisa dilakukan jika situasinya sangat mendesak.
Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Sleman, Endang Mulatsih mengatakan jika jumlah penduduk Sleman sangat dinamis sehingga kebutuhan percetakan KTP elektronik juga dinamis. Kondisi tersebut terjadi karena banyak penduduk yang mengajukan percetakan KTP elektronik yang baru.
"Paling banyak yang mengajukan percetakan KTP elektronik akibat perubahan elemen data di KTP. Sekitar 60 persen, sisanya karena faktor hilang atau rusak," katanya.
Baca Juga: Hadapi New Normal, Disperindag Kota Jogja Siapkan Aplikasi Belanja Online
Berita Terkait
-
Pemerintah Canangkan New Normal, Polres Sleman Lakukan Ini ke Masyarakat
-
Abaikan Protokol Kesehatan, 500 Pedagang Pasar di Sleman Jalani Rapid Test
-
Sleman Siapkan 3 Agenda Wisata Jelang New Normal
-
Kerja Lagi Setelah Lebaran, Pemkab Sleman Gelar Syawalan Tanpa Bersalaman
-
Aksi Warga Padukuhan Banteng Sleman Kawal Karantina Wilayah saat Pandemi
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
Terkini
-
Bantul 'Perang' Lawan Sampah: Strategi Jitu DLH Dongkrak Kapasitas Pengolahan
-
Sleman Diterjang Angin Kencang: Pohon Tumbang, Rumah Rusak Parah di Empat Kapanewon
-
Polresta Sleman Sita 4.231 Botol Miras! Penjual Online Diburu, Ini Ancaman Hukumannya
-
Hujan Angin Kencang Guyur 3 Daerah di DIY, BPBD Laporkan Pohon Tumbang hingg Baliho Roboh
-
Klaim Gizi Siswa Sekolah Rakyat Sleman Terjamin, Guru juga Jaga Ketat Pergaulan Remaja di Asrama