SuaraJogja.id - Rencana pembangunan apartemen dekat Candi Karang Sardonoharjo, Nagaglik, Sleman ditolak masyarakat setempat lantaran pembangunan tersebut bisa berdampak buruk pada kualitas air sumber di lokasi tersebut.
Warga menyebutkan ada 10 sumber mata air di Padas Gempal Panguripan Candikarang yang selama ini dijaga oleh masyarakat.
Warga memutuskan untuk menolak setelah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (DPMPTT) pada 3 Juni lalu menerbitkan pengumuman No.5031/2075 terkait izin pemanfaatan ruang untuk apartemen di wilayah Dusun Ngangkruk oleh PT Damai Kreasi Cipta.
Pemerintah setempat juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menanggapi secara tertulis atas rencana pembangunan apartemen.
Baca Juga: Pelaku Tawuran Pembacok Polisi Licin, Sebulan Buron Kerap Berpindah-pindah
"Melalui surat No. 01/PWCK/06/20 tertanggal 8 Juni 2020 kami sudah menyampaikan tanggapan secara tertulis dan dikirim melalui email maupun diantar secara langsung ke Kantor DPMPPT," kata Juru Bicara Paguyuban Warga Candi Karang Heroneimus Sujati, melansir Harianjogja.com, Kamis (25/6/2020).
Surat tersebut menyampaikan bahwa alasan penolakan warga bukanlah karena tidak mendukung pembangunan. Melainkan murni karena ingin melindungi sumber mata air yang menjadi sumber kehidupan masyarakat setempat.
"Kami bukan anti pembangunan, bukan alergi terhadap apartemen. Kami hanya ingin menjaga kualitas mata air tetap terjaga dan terlindungi," ujar Heroneimus Sujati.
Pembangunan apartemen tersebut memang menjadi salah satu opsi melihat pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta. Apartemen jadi pilihan banyak orang yang berada di Jogja.
"Kami sadar betul jumlah penduduk terus bertambah. Tapi mbok yau jangan bangun apartemen yang berdekatan dengan sumber air," harapnya.
Baca Juga: Diciduk di Cianjur, Polisi Sita Senpi Rakitan Milik Komplotan John Kei
Sujati menyebut, dasar alasan warga menolak rencana pembangunan apartemen di lokasi tersebut karena ingin menjaga 10 sumber mata air di Kali Klanduan yang selama ini dimanfaatkan oleh masyarakat.
Berita Terkait
-
Sekolah Banyu Biru: Belajar Gratis Panen Air Hujan, Stop Beli Galon!
-
Mazola Junior Maklum saat Suporter Minta PSS Sleman Kalahkan Bali United
-
PSS Sleman Lahap Menu Latihan untuk Pertajam Ujung Tombak, Ini Alasannya
-
Mazola Junior Bongkar Biang Kerok Jeleknya Perfomance PSS di BRI Liga 1
-
Striker Asing PSS Sleman Beberkan Persiapan Jelang Hadapi Bali United FC
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga