SuaraJogja.id - Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk menghadapi tatanan baru akibat pandemi virus corona adalah dengan memperkuat ekonomi berbasis desa yang dalam hal ini sama dengan membangun ekonomi keluarga.
Melalui Kongres Kebudayaan Desa, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan ekonomi keluarga perlu dihadirkan supaya muncul kemandirian yang dapat digunakan sebagai upaya mempertahankan diri selama pandemi.
Dari sini, Hasto menyebut penguatan ekonomi keluarga dapat dilakukan dengan produksi dan pemaikaian produk lokal buatan industri rumah tangga.
"Produk rumah tangga menjawab tantangan pandemi, ketika produk lokal dipakai, ekonomi keluarga menggeliat," ujar Hasto, Kamis (9/7/2020).
Belajar dari pengalamannya memimpin Bupati Kulon Progo selama tujuh tahun, menurutnya, keluarga akan sangat diuntungkan dengan kebiasaan memakai produk lokal.
Ia kemudian mencontohkan bagaimana kiat-kiat Kulon Progo dalam membangun perekonomian desa dengan memproduksi dan memakai produk buatan sendiri salah satunya air minum kemanasan, hingga menelurkan kebijakan toko wara laba berbasis koperasi.
Untuk itu, ia menyarankan masyarakat desa menghadapi tatanan baru dengan menciptakan ekonomi yang dikuasai rakyat melalui program-program seperti umkm hingga koperasi.
Selain penguatan ekonomi keluarga, Hasto juga menggarisbawahi bagaimana nilai-nilai luhur yang muncul dari desa dan keluarga, penting diamalkan selama tatanan baru.
"Banyak pitutur luhur yang lahir di desa. Di tengah-tengah rakyat yang hidup sederhana. Peran-peran keluarga ini menghadirkan nilai luhur yang berguna pada tatanan indonesia yang baru ke depannya," katanya.
Baca Juga: Peneliti ICW Ungkap Alasan Anggaran Dana Desa Marak Dikorupsi
Sekedar informasi, webinar Kongres Kebudayaan Desa yang digelar pada Kamis (9/7) berupaya mengumpulkan dan menawarkan ide tatanan baru Indonesia dari desa.
Desa sebagai satuan pemerintah terkecil di Indonesia, dinilai perlu menjadi titik awal untuk merumuskan tata nilai dan tata kehidupan baru dalam bernegara dan bermasyarakat.
Pun webinar ini diharapkan bisa memberikan gagasan tentang kebijakan dan budaya antikorupsi pada pemerintah serta masyarakat desa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Perlombaan Sepatu Roda Regional DIY-Jawa Tengah
-
Jogja Siap Bebas Sampah Sungai! 7 Penghadang Baru Segera Dipasang di 4 Sungai Strategis
-
Gunungan Bromo hingga Prajurit Perempuan Hadir, Ratusan Warga Ngalab Berkah Garebeg Maulud di Jogja
-
JPW Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Perusakan Sejumlah Pospol di Jogja
-
Berkah Long Weekend, Wisata Jip Merapi Kembali Melejit Meski Sempat Terimbas Isu Demonstrasi