SuaraJogja.id - Sejumlah buruh CV Mitra Gema Lestari (MGL), produsen produk olahan ayam di Jln Gito-Gati Sleman, melakukan aksi demontrasi atas PHK sepihak terhadap lebih dari 70 buruhnya.
‌Humas Serikat Buruh Peternakan (SBP) CV MGL Angga mengatakan, tindakan PHK sepihak dilakukan oleh perusahaan dengan menjadikan pandemi COVID-19 sebagai alasan. Namun, hal itu kemudian diperparah dengan tidak diberikannya hak-hak yang semestinya diperoleh buruh, seperti pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang pengganti hak.
"Kami Serikat Buruh Peternakan (SBP) Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) DIY sebelumnya telah melakukan perundingan dengan pihak perusahaan. Namun pada perundingan tersebut, pihak perusahaan tidak berniat memenuhi hak-hak kami," ujarnya, di halaman perusahaan, Senin (13/7/2020).
Ia menambahkan, pihak mereka mengaku telah dua kali mengirimkan surat untuk mengadakan perundingan lanjutan. Namun, pihak perusahaan tidak merespons surat yang telah dikirimkan.
Baca Juga: Sikat Uang Mantan Majikan, Korban PHK Jadi 'Raja Satu Malam' di Sarkem
"Hal ini kemudian mendorong kami melakukan aksi demonstrasi, untuk mendesak pihak perusahaan agar segera memenuhi hak-hak kami yang sampai saat ini belum diberikan oleh perusahaan," turutnya.
Sementara itu, seorang perwakilan perusahaan CV MGL yang belum menyebutkan namanya, hadir di hadapan peserta pada sekitar pukul 10.00 WIB. Yang bersangkutan selanjutnya mengajak peserta demo untuk menunjukkan perwakilannya agar berdiskusi dengan pihak perusahaan di ruang meeting.
Pihak CV MGL angkat bicara
Finance dan Accounting CV MGL Junaedi mengatakan, pihaknya menilai, tuntutan buruh masih belum konkret, sehingga mereka mengajak buruh untuk bertemu kembali pada pekan depan.
"Kami minta data-datanya di-email [dikirim lewat surel] paling lambat Jumat (17/7/2020). Terus Senin (20/7/2020) kita akan ketemu lagi ," ungkapnya, usai diskusi tertutup bersama perwakilan peserta aksi.
Baca Juga: Dendam Di-PHK, Pria Asal Sleman Foya-Foya di Sarkem Usai Gasak Uang Majikan
Junaedi menambahkan, perusahaan juga meminta para peserta aksi mengumpulkan data tuntutan yang lebih konkret.
Sementara itu, Camat Sleman Mustadi juga hadir di lokasi aksi tersebut. Ia menekankan, kehadiran pihak Kecamatan Sleman hanyalah untuk memfasilitasi dan meminta agar komunikasi antardua belah pihak -- perusahaan dan buruh -- bisa berjalan dengan baik.
"Kami hanya mendampingi dan tidak akan turut campur, tidak. Itu urusan intern kedua belah pihak," tegasnya.
Mustadi menilai, persoalan yang membelit perusahaan yang berdiri tepat di seberang Masjid Suciati Saliman itu berupa penyampaian aspirasi para buruhnya, sebagai salah satu tahapan. Namun, pada akhirnya dicapai solusi, yaitu kedua belah pihak bertemu.
"Intinya saya juga tidak tahu seperti apa, tapi kabar dari rekan tadi, ada kesepakatan antara dua belah pihak dan ditindaklanjuti secara berkelanjutan," ucapnya.
Ditanyai soal dugaan tuntutan buruh yang belum mencapai titik temu sejak Mei, Mustadi menyebut setiap perusahaan memiliki atura sendiri. Dan pihaknya tidak masuk ke ranah wewenang perusahaan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Top 5 SuaraJogja: Pria Pakai Uang Eks Majikan ke Sarkem, Ambulans Diadang
-
Banyak Warga DIY Tinggal di Bantaran Sungai, FKSS Imbau Lakukan Ini
-
Rawan Longsor, Warga Wonorejo Tanam 500 Tumbuhan Konservasi di Kali Boyong
-
Reaktif Usai Rapid Test, 7 Panwaslu di Sleman Dikarantina
-
2.000 Pasutri di Serang Cerai karena Suami Nganggur Selama Wabah Corona
Terpopuler
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
- 35 Kode Redeem FF Hari Ini 20 mei 2025, Klaim Hadiah Skin M1887 hingga Diamonds
Pilihan
-
Nick Kuipers Resmi Tinggalkan Persib, Lanjut Karier ke Eropa atau Persija?
-
QRIS Bisa Digunakan di Jepang dan China! India, Korsel dan Arab Saudi Segera Menyusul
-
5 Rekomendasi HP Kamera 200 MP Mulai Rp3 Jutaan, Gambar Tajam Detail Luar Biasa
-
5 HP Murah Kamera 108 MP, Harga Mulai Rp1 Jutaan Hasil Foto Tak Ada Lawan
-
Oh Nasibmu MU: Tak Pernah Kalah, Sekali Tumbang Justru di Laga Final
Terkini
-
Jelang Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban di Sleman Lesu? Wabup Ungkap Penyebabnya
-
Modal dari KUR BRI, Kelor Disulap Jadi Peluang Bisnis Kuliner Menggiurkan
-
Link DANA Kaget Aktif Hari Ini Berjumlah Ratusan Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Sidang Ijazah Jokowi Ditunda, Kuasa Hukum Tergugat Tegas Tolak Intervensi Tak Sesuai Prosedur
-
Mediasi Sidang Ijazah Jokowi Gagal Digelar, Hakim Tunggu Permohonan Intervensi Pihak Ketiga