SuaraJogja.id - Anak dari Mbah Sudiraharjo Pairah alais Mbah Sudi, nenek yang diduga dipaksa berjualan salak di wilayah Wirobrajan, Kota Yogyakarta, mengaku keberatan jika ibunya diberikan pembinaan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sleman. Supriyono (45) meminta agar ibunya tetap tinggal di rumahnya, yang berada di Dusun Jambon, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman.
"Saya keberatan jika nantinya akan dilakukan pembinaan atau sampai ibu saya dibawa Dinas Sosial. Saya berharap biar saya yang mengurus dia nantinya," ujar Supriyono, ditemui SuaraJogja.id di kediamannya, Selasa (21/7/2020).
Pria yang lebih akrab disapa Priyono itu mengaku tidak tega jika sang ibu tinggal di pantai jompo atau lembaga sejenis. Meski dirinya mengaku kekurangan, tetapi dengan tenaga yang ada, dirinya mengaku akan menjaga sang ibunda.
"Bagaimanapun, dia [Mbah Sudi] itu ibu saya, jadi wajib saya jaga. Jika ada yang menyebut saya memaksa berjualan itu tidak benar. Ibu memang suka berjualan dari kecil," terang ayah tiga anak itu.
Baca Juga: Klarifikasi Nenek Dipaksa Jualan, Priyono Sebut Ibunya Tak Betah Diam
Ia menuturkan bahwa dirinya harus menuruti kemauan ibunya berjualan, sehingga dengan modal motor Viarmiliknya, Supriyono mengantar ibunya berjualan salak di wilayah Wirobrajan.
"Saya harus bisa menuruti kemauan ibu karena jika di rumah terus menerus minta diantarkan berjualan salak, sehingga saya tidak bisa menolak," ujar dia.
Ia menceritakan bahwa saat menemani sang ibu jualan, acap kali Supriyono digaruk Satpol PP karena berjualan di lokasi yang dilarang.
"Di Jogja sudah biasa ditangkap Satpol PP, tapi sebelum saya dibawa ke kantor saya meminta petugas mendengarkan saya. Jika saya ditangkap, mereka harus bisa mengganti biaya hidup tiga anak, seorang istri, dan satu ibu saya," kisah Priyono, yang sempat menjadi pengamen itu.
Hingga kini dirinya masih menganggur. Dirinya sempat kerja di sebuah toko material bangunan, tetapi tidak lanjut.
Baca Juga: Bantah Paksa Nenek Tua Jualan, Priyono Ngaku Turuti Mau Ibunya
"Sudah pernah bekerja, tapi memang saya tidak bisa menyesuaikan. Akhirnya saya keluar, sampai sekarang saya menganggur," jelas dia.
Berita Terkait
-
Polemik Kunjungan Dinas Sosial Kabupaten Bogor ke Bali, Boros atau Kebutuhan?
-
Dinas Sosial Bogor 'Biarin' Korban Bencana, Pegawai Jalan-jalan ke Bali Pakai Anggaran Rp900 Juta?
-
Viral Dinsos Bogor 'Berlibur' ke Bali, Tinggalkan Warga Hadapi Bencana Alam?
-
Nana Mirdad Serahkan Bayi Temuan ke Dinas Sosial, KPAI Langsung Angkat Suara
-
Sempat Viral, Pengemis yang Meludah ke Kaca Mobil Kini Ditangkap Polisi
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai