Galih Priatmojo
Senin, 03 Agustus 2020 | 11:41 WIB
Ilustrasi kekerasan seksual, pelecehan seksual - (Suara.com/Ema Rohimah)

Lebih jauh ternyata perilaku seksual menyimpang tak hanya sampai di situ. Deta juga sempat mengklarifikasi perihal tindakan tak terpuji Bambang saat mendatangi seorang psikolog di puskesmas di Sleman.

Kabarnya korbannya sampai sebanyak 10 orang. Para mahasiswa psikolog tersebut sempat melapor ke Dekan dan Fakultas meski kemudian hanya menguap.

"Kami konfrontir kelakuannya termasuk apakah benar mendatangi psikolog puskesmas di Sleman dan onani di depan psikolog itu dan menyasar beberapa psikolog lain, Dia membenarkan," lanjutnya.

Kecanduan video seks Arab sejak 2014

Baca Juga: Menginap di Hotel dengan Istri, Pria Asal Sleman Mendadak Tewas

Terkait dengan alasannya memilih korban curhat swinger yang mayoritas berhijab, Bambang mengakui bahwa ia kecanduan menonton video seks Arab.

"Dia mengakui bahwa dia kecanduan nonton YoTube porno dan pengen swinger. Dia suka nonton sejak 2014. Dia mengakui menikmati cerita itu pada perempuan khususnya yang berhijab karena dia sering melihat video seks Arab," tulisnya.

"Kami pun sempat marah karena melihat dia menjadikan perempuan sebagai obyeknya," ungkapnya.

Tak malu lakukan pelecehan seksual

Yang lebih mengagetkan, Bambang mengaku tak malu ketika dicerca soal pelecehan seksual yang dilakukan pada medio 2004-2005 silam di Balairung UGM.

Baca Juga: Kecelakaan di Sleman Tewaskan 1 Orang, Polisi Sebut Korban Tak Kantongi SIM

Salah satu korban yakni Lely pernah dihubungi korban Bambang lainnya yang pernah mendapat pelecehan seksual secara fisik.

Load More