Salah satu penjual jamu keliling yang kebetulan lewat daerah depan rumah Bu Dukuh Kiringan menyempatkan untuk berhenti sejenak dan menjajakan jamunya. Namanya adalah Parjinem, ibu tiga orang anak ini tidak perlu menunggu lama untuk akhirnya dihadiri oleh pembeli.
Melihat keramaian itu, SuaraJogja.id sempat mendatangi Parjinem untuk menyaksikan bagaimana tangan terampilnya meracik jamu pesanan pembelinya. Mulai dari beras kencur, kunir asem hingga galian singset dan masih banyak lagi sudah menjadi teman akrabnya sehari-hari.
Parjinem tidak sendiri dalam berkeliling menjajakan jamunya, ia ditemani sang suami yang setia menjadi driver untuk mengantar sang istri. Usut punya usut Parjinem pernah terjatuh karena sebuah kecelakaan motor yang membuatnya kini hanya bisa membonceng saja.
"Pernah jatuh mas jadi sekarang kalau kemana-mana diantar suami," kata Parjinem sambil tangannya meracik jamu.
Baca Juga: Banting Stir dari Driver Online, Arif Sukses dengan Angkringan Empon-empon
Namun keterbatasan itu tidak membuatnya patah semangat lalu berhenti berjualan jamu. Apalagi di saat pandemi Covid-19 saat ini yang membuatnya lebih semangat karena penjualan meningkat.
Harga jamu yang dijual Parjinem sendiri tergolong sangat terjangkau untuk kalangan masyarakat. Mulai dari Rp.4.000-10.000 tergantung jenis jamu permintaan pelanggan.
"Sehari muter pasti habis mas, sekarang lumayan banyak pembeli. Karena memang minum jamu juga menyehatkan," imbuhnya.
Parjinem biasa berkeliling masih disebutkan Bantul, dimulai dari daerah Samalo, lalu ke Manding hingga nanti berada di sekitar RSUD Panembahan Senopati. Bahkan beberapa waktu yang lalu ia juga pernah menjajal ramainya kawasan Malioboro dan terbukti jamunya ludes diminum pembeli.
Menurut penuturan Sudiyatmi, dengan menjual jamu keliling ini Parjinem bisa mendapat keuntungan sekitar Rp.150.000 setiap harinya. Dari keuntungan itulah, Parjinem tetap bisa menghidupi seluruh keluarganya di tengah pandemi Covid-19 ini.
Baca Juga: Konsumsi Empon-Empon untuk Tangkal Corona Tak Boleh Lebih dari 8 Minggu
Berbanding Terbalik, Keuntungan Jual Salad Seret
Jika penjualan jamu terus meningkat selama pandemi Covid-19 ini justru keadaan berbalik untuk usaha lain. Salah satunya adalah penjualan Lion Salad milik Fibras Poeti Andhini di Dusun Karanggede, Pendowoharjo, Sewon, Bantul atau tepatnya di Jalan Raya Bantul KM 9,5.
Usaha salad milik Fibras memang terbilang baru. Pasalnya ia baru memberanikan diri membuka usaha salad itu sejak 6 bulan yang lalu.
"Awalnya sehabis resign dari pekerjaan juga lalu dirumah tidak ada kerjaan," ujar Fibras.
Berawal dari hobinya yang memang sudah sejak awal gemar membuat salad sayur secara mandiri. Dari situ ia sempat membagikan salad buatannya kepada teman-teman sekitarnya. Tidak diduga bahwa akan mendapat respon yang positif dari teman-temannya. Fibras lalu diberi saran untuk menjual atau membuka salad kreasinya itu.
Dari situlah usaha salad Fibras berkembang, jika sebelumnya hanya membuat salad sayur kini ia pun juga membuat salad buah karena memang cukup banyaknya peminat. Menurutnya salad merupakan makanan yang sehat dan segar untuk masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Merek Jepang di Bawah Rp100 Juta: Mesin Prima, Nyaman buat Keluarga
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
Terkini
-
Sinyal Hijau Mendagri: Pemda Boleh Gelar Acara di Hotel, Selamatkan Industri Pariwisata Sleman?
-
Jemaah Tak Dapat Tenda, Ketua PPIH Minta Maaf Ungkap Penyebab Calon Haji Terlantar di Arafah
-
Beda dari Tahun Lalu, Ini Alasan Grebeg Besar 2025 Yogyakarta Lebih Tertib dan Berkah
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi