SuaraJogja.id - Insiden Pantai Goa Cemara pada Kamis (6/8/2020) masih menjadi perhatian pemerintah meskipun ketujuh korban tewas terseret ombak akhirnya telah ditemukan. Kini Pemkab Bantul berupaya mengimbau wisatawan untuk lebi berhati-hati supaya tidak mengulang kejadian yang sama.
Kepala Dinas Pariwisata (Dinpar) Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengungkapkan, pihaknya telah mengingatkan para pengunjung wisata pantai selatan tentang bahaya gelombang pantai dan agar tidak mandi di laut sejak dari retribusi.
"Informasi terkait bahaya itu sebenarnya sudah ada dari kita sejak awal, karena kalau diperhatikan di tiket retribusi itu kalau diamati pengunjung sudah ada cetakan bahwa pantai selatan Bantul itu berbahaya karena ada palung," kata Kwintarto di Bantul, Selasa (11/8/2020).
"Sehingga sudah ada larangan mandi di laut sejak dari retribusi sebenarnya, cuma mungkin kurang diperhatikan pengunjung," imbuhnya.
Baca Juga: Selama Tiga Hari Beruntun 22 Pasien Covid-19 di Bantul Sembuh
Dia mengakui, papan peringatan bahaya atau larangan mandi di laut di kawasan wisata pantai memang belum banyak. Namun jika memang ada pandangan dari berbagai pihak perlu ditambah, maka Dinpar akan segera mengganggarkan.
"Kalau papan tanda bahaya sudah kita evaluasi bahwa rencana akan kita tambah, apakah nanti pakai dana tak terduga atau APBD Perubahan, saya sudah perintahkan Bidang Destinasi untuk menambah di tempat-tempat penting objek wisata khusus pantai selatan," katanya, dikutip dari ANTARA.
Dirinya menambahkan, sejauh ini di suatu kawasan pantai baru terdapat satu papan atau rambu bahaya di pantai. Namun jika dari sisi strategis dengan perbandingan jumlah pengunjung dibutuhkan tiga papan, maka akan dipasang tiga, bahkan kalau perlu dipasang lima.
"Jadi akan kita evaluasi menjadi proporsional. Namun sekali lagi, yang perlu disosialisasikan itu adalah sudah adanya imbauan yang tercantum di tiket retribusi, bahwa bahaya arus balik ombak itu menjadi satu peringatan bagi para wisatawan pantai," katanya.
Untuk itu, pihaknya tak sependapat jika dianggap bahwa sarana dalam menyosialisasikan bahaya pantai selatan oleh pemkab itu minim. Menurutnya, memang upaya antisipasi agar tidak ada korban jiwa di objek wisata pantai sudah sejak dari awal diusahakan meski memang perlu sosialisasi lebih lanjut.
Baca Juga: Sempat Tertunda 6 Bulan, Pilurdes di Bantul akan Digelar Usai Pilkada 2020
"Jadi tiket itu menjadi penting bukan hanya sekadar bukti masuk, tapi sekaligus menyampaikan rambu-rambu peringatan bahwa di pantai Bantul itu ada bahaya, juga ada kaver asuransi di situ, meski jangan sampai digunakan karena kecelakaan laut," tutur Kwintarto.
Berita Terkait
-
Selama Tiga Hari Beruntun 22 Pasien Covid-19 di Bantul Sembuh
-
Sempat Tertunda 6 Bulan, Pilurdes di Bantul akan Digelar Usai Pilkada 2020
-
Gaji ke-13 ASN di Bantul Paling Lambat Cair Akhir Pekan Ini
-
Masih Pandemi, Tirakatan hingga Upacara HUT ke-75 RI di Bantul Ditiadakan
-
Cegah Insiden Pantai Goa Cemara Terulang, Bantul Usul Pasang Papan Larangan
Terpopuler
- Serie A Boy: Joey Pelupessy Keceplosan Ungkap Klub Baru Jay Idzes?
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- Visa Furoda Tak Terbit, Ivan Gunawan Tetap Santai Bagi-bagi Makanan di Madinah
- Honda GL Max Lahir Kembali untuk Jadi Motor Pekerja, Harga Setara CB150 Verza
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
Pilihan
-
Bali Master League 45+ Pekan Kedua, Baling FC Bantai Oldstar Kelan 4-1
-
3 Fakta WNI Tertangkap Haji Ilegal, Nekat Lewati Gurun Pasir Hingga Meninggal Dunia
-
7 Rekomendasi Paket Skincare Terbaik: Kulit Sehat, Wajah Glowing Maksimal
-
Hati-hati, Banjir Rob Masih Hantui Pantura Semarang-Demak, Ketinggian Air Capai 50 Cm
-
3 HP Kamera Terbaik se-Dunia: Harga di Bawah Rp10 Juta, Performa Lebihi Spek Dewa
Terkini
-
Penyaluran KUR di DIY Hingga April 2025 Capai Rp1,5 Triliun, Kabupaten Sleman Paling Tinggi
-
Di Tangan Perempuan, Keris Bicara Tentang Lingkungan dan Kesetaraan Gender
-
Keluarga Tersangka Tragedi BMW Minta Maaf, Ayah Christiano Serahkan Proses Hukum ke Polresta Sleman
-
Ayah Christiano Tarigan Ungkap Kronologi Kecelakaan Versi Keluarga: Anak Saya Tidak Lari
-
Panen Raya Menanti, Kulon Progo Terima Traktor & Pompa Air: Petani Siap Tingkatkan Produksi