Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 15 Agustus 2020 | 16:21 WIB
Subardi merekam dirinya sendiri saat memancing di Pantai Wediombo Gunungkidul hingga kemudian tersapu ombak, Rabu (12/8/2020), dan ditemukan meninggal, Jumat (14/8/2020). - (SuaraJogja.id/HO-dok keluarga korban)

SuaraJogja.id - Meninggalnya Subardi, yang tersapu ombak Pantai Wediombo Gunungkidul, masih meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarganya. Apalagi, detik-detik pria asal Pedukuhan Nglipar, Kalurahan Nglipar, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidul ini terekam oleh kamera ponselnya sendiri.

Kakak Subardi, Supriyono, selalu mengikuti proses pencarian adiknya selama tiga hari penuh. Supriyono mengaku cukup syok dengan peristiwa meninggalnya sang adik yang cukup tragis ini. Ia tidak menyangka, video terakhir adiknya yang dibuat oleh dan melalui ponsel adiknya sendiri itu merupakan peristiwa tragis.

"Tidak ada firasat apa pun. Itu seolah merekam kematiannya sendiri," ucap Supriyono, Sabtu (15/8/2020), kepada SuaraJogja.id.

Baca Juga: Pemancing yang Tersapu Ombak Pantai Wediombo Ditemukan Meninggal Dunia

Rabu (12/8/2020) lalu, Subardi berniat berlibur bersama keluarga sebagai ucapan rasa syukur dan penyegaran keluarga kecilnya karena rumah yang Subardi bangun sudah jadi dan bisa ditempati. Ia pun pergi ke Pantai Wediombo bersama sang istri, Ikalia Pujirahayu, dan sang buah hati, Wafi.

Supriyono mengungkapkan, Subardi memang baru saja menyelesaikan pembangunan rumah barunya, dan Minggu kemarin, keluarga kecil ini telah memindahkan semua barangnya ke rumah yang baru.

Jika dihitung dengan jari, Subardi baru menempati rumah barunya selama tiga malam.

"Ya kalau takdir mau bagaimana," ujar Supriyono.

Sebelum akhirnya tergulung ombak, Subardi meletakkan tripod di tepi pantai yang tak jauh dari anak dan istrinya.

Baca Juga: Wisatawan Pantai Wediombo Ditelan Ombak dan 4 Berita SuaraJogja Lainnya

Ia menyalakan kamera dengan harapan bisa merekam aksinya saat melempar umpan pancing.

Load More