SuaraJogja.id - Meninggalnya Subardi, yang tersapu ombak Pantai Wediombo Gunungkidul, masih meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarganya. Apalagi, detik-detik pria asal Pedukuhan Nglipar, Kalurahan Nglipar, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidul ini terekam oleh kamera ponselnya sendiri.
Kakak Subardi, Supriyono, selalu mengikuti proses pencarian adiknya selama tiga hari penuh. Supriyono mengaku cukup syok dengan peristiwa meninggalnya sang adik yang cukup tragis ini. Ia tidak menyangka, video terakhir adiknya yang dibuat oleh dan melalui ponsel adiknya sendiri itu merupakan peristiwa tragis.
"Tidak ada firasat apa pun. Itu seolah merekam kematiannya sendiri," ucap Supriyono, Sabtu (15/8/2020), kepada SuaraJogja.id.
Rabu (12/8/2020) lalu, Subardi berniat berlibur bersama keluarga sebagai ucapan rasa syukur dan penyegaran keluarga kecilnya karena rumah yang Subardi bangun sudah jadi dan bisa ditempati. Ia pun pergi ke Pantai Wediombo bersama sang istri, Ikalia Pujirahayu, dan sang buah hati, Wafi.
Supriyono mengungkapkan, Subardi memang baru saja menyelesaikan pembangunan rumah barunya, dan Minggu kemarin, keluarga kecil ini telah memindahkan semua barangnya ke rumah yang baru.
Jika dihitung dengan jari, Subardi baru menempati rumah barunya selama tiga malam.
"Ya kalau takdir mau bagaimana," ujar Supriyono.
Sebelum akhirnya tergulung ombak, Subardi meletakkan tripod di tepi pantai yang tak jauh dari anak dan istrinya.
Baca Juga: Pemancing yang Tersapu Ombak Pantai Wediombo Ditemukan Meninggal Dunia
Ia menyalakan kamera dengan harapan bisa merekam aksinya saat melempar umpan pancing.
Namun nahas, sesaat setelah melempar umpan dan mulai memancing di atas batu karang Pantai Wediombo, ombak yang cukup besar datang. Subardi pun tergulung ombak dan terlempar ke bawah karang.
Ia, yang kala itu menggunakan jaket dan celana jin, hanyut terbawa ombak.
"Adik saya memang memiliki hobi memancing di laut. Februari lalu, adik saya sempat ikut festival memancing di Pantai Glagah Bantul," kata sang kakak.
Ia lantas menceritakan kebiasaan Subardi. Biasanya, laki-laki ini pamit bersama keluarga besar setiap hendak memancing.
Namun sebelum peristiwa nahas tersebut terjadi, Subardi dan keluarganya tidak pamitan sama sekali, sehingga keluarga kaget ketika mendengar kabar tersebut.
Berita Terkait
-
Pemancing yang Tersapu Ombak Pantai Wediombo Ditemukan Meninggal Dunia
-
Wisatawan Pantai Wediombo Ditelan Ombak dan 4 Berita SuaraJogja Lainnya
-
Mancing di Atas Batu, Wisatawan Pantai Wediombo Hilang Ditelan Ombak
-
Dinpar Bantul: Peringatan Bahaya Ombak Pantai Sudah Diberi sejak Retribusi
-
Cegah Insiden Pantai Goa Cemara Terulang, Bantul Usul Pasang Papan Larangan
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Dari Lorong Sempit Jadi Ladang Rezeki: Kisah Emak-Emak Rejosari Ubah Kampung Jadi Produktif di Jogja
-
Kondisi Lapangan Palu Bikin Pemain PSS Sleman 'Sesak Napas'? Ini Kata Pelatih
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Ini Cara Jitu Klaim DANA Kaget & Ciri-Ciri Tautan Palsu
-
Ansyari Lubis Ungkap Resep Kemenangan PSS: Disiplin Bertahan dan Serangan Balik Jadi Momok Lawan
-
PSS Sleman Menggila, Modal Penting Raih Mimpi Promosi ke Super League