SuaraJogja.id - Kelanjutan proyek pembangunan tol Jogja-Solo memasuki tahap pematokan. Tim persiapan proyek pembangunan jalan tol menetapkan pematokan dimulai dari Purwomartani, Kalasan.
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY Krido Suprayitno mengatakan rencana pemasangan patok untuk jalan tol ruas Jogja-Solo dimulai dari titik simpul jembatan susun Purwomartani, Kalasan.
Kebijakan tersebut berbeda dengan rencana sebelumnya di mana pematokan dimulai dari Tamanmartani yang menghubungkan langsung dengan wilayah Klaten, Jawa Tengah.
Menurut Krido, pemasangan patok dimulai pada Rabu (19/8/2020) pukul 10.00 WIB secara pararel dari titik tersebut. "Besok, Rabu (19/8/2020) pemasangan patok dimulai di sekitar Resto Pesawat di Purwomartani. Lokasinya di sebelah utara Ukrim Kalasan," kata Krido kepada harianjogja.com, kemarin.
Ikhwal berubahnya rencana pemasangan patok dari Tamanmartani ke Purwomartani, kata Krido, dikarenakan alasan teknis.
Menurut Krido, hingga saat ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo belum mengeluarkan izin penetapan lokasi (IPL) untuk jalur tol Jogja-Solo.
"Kan sampai saat ini IPL di Jateng belum terbit. Nah, untuk pertimbangan mengantisipasi wilayah perbatasan di Jateng DIY biar tetap kondusif (pematokan dimulai dari Purwomartani," kata Krido.
Dia juga menepis perubahan lokasi pemasangan patok dari Tamanmartani ke Purwomartani ada kaitannya dengan keberadaan bangunan cagar budaya (BCB) limasan milik Soedarjo warga Tegalrejo, Tamanmartani.
Menurutnya, kegiatan rencana pembangunan jalan tol ruas Jogja-Solo sudah memasuki etape pengadaan tanah setelah dipasang patok tersebut dilakukan.
Baca Juga: Bayi Belum Genap Seminggu Positif Covid-19, DIY Tambah 16 Kasus Baru
"DIY sudah gaspol," katanya.
Dijelaskan Krido, pemasangan patok dilakukan secara pararel. Saat pematokan dilakukan, sejumlah perwakilan dari Pemerintah Pusat hingga pemerintah daerah dijadwalkan hadir.
Adapun target pemasangan patok untuk ruas jalan tol ini diharapkan selesai dalam waktu dua bulan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- Pemain Arsenal Pilih Bela Timnas Indonesia Berkat Koneksi Ayahnya dengan Patrick Kluivert?
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
- Setajam Moge R-Series, Aerox Minggir Dulu: Inikah Wujud Motor Bebek Yamaha MX King 155 Terbaru?
- Cara Membedakan Sepatu Original dan KW, Ini 7 Tanda yang Harus Diperiksa
Pilihan
-
Data Pribadi RI Diobral ke AS, Anak Buah Menko Airlangga: Data Komersil Saja!
-
Rafael Struick Mandul, Striker Lokal Bersinar Saat Dewa United Gilas Klub Malaysia
-
5 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Kuat untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Vietnam Ingin Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Tapi Warganya: Ekonomi Aja Sulit!
Terkini
-
Geger Beras Oplosan di Gunungkidul? Ini Fakta Sebenarnya
-
Magma Kaya Potasium: Ancaman Kaldera Tersembunyi? UGM Teliti Evolusi Gunung Api di Indonesia
-
Bantul Jadi Kampung Perikanan Nasional: Ini Strategi Jitu Dongkrak Ekonomi Desa Lewat Ikan
-
Di Balik Jeruji Besi, Asa di Hari Anak: Remisi & Momen Haru di LPKA Yogyakarta
-
Yogyakarta Gandeng Korporasi Lawan Stunting: Ratusan Balita Jadi Prioritas