Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 29 Agustus 2020 | 18:28 WIB
Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi. [Antara]

SuaraJogja.id - Partai NasDem akhirnya mendeklarasikan calon bupati dan wakil bupati Gunungkidul yang mereka usung, Immawan Wahyudi-Martanty Soenar Dewy, Sabtu (29/8/2020) sore. Bertempat di Panggung Teater Terbuka Embung Nglanggeran, mereka meluncurkan tagline kampanye "Bismillah Gunungkidul Aman Ayem Sejahtera" (GAAS).

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Gunungkidul Supardjo menuturkan, 15 DPC di DPD Partai NasDem Gunungkidul menganggap hari ini merupakan hari yang ditunggu untuk melaksanakan amanah partai supaya sejalan dan segaris dengan apa yang ditetapkan partai, yakni mengusung Immawan Wahyudi dan Martanty sebagai calon bupati dan wakil bupati.

"Immawan Wahyudi menjadi sosok yang pas karena dua kali memimpin Gunungkidul yang amanah. Beliau pimpinan yang sangat merakyat. Di mana-mana selalu hadir," ujar anggota DPRD DIY ini, Sabtu sore di Embung Nglanggeran.

Supardjo mengungkapkan, karena separuh pemilih warga Gunungkidul adalah wanita, maka calon bupati yang diusung oleh Partai NasDem sudah pas, di mana suara perempuan sudah diwakili oleh calon Wakil Bupat  Martanty, sehingga menurutnya, Immawan-Martanty adalah pasangan ideal untuk mensejahterakan Gunungkidul.

Baca Juga: Pamit Mundur, Sutrisna Wibawa Berhenti Jadi Rektor UNY

Sebab, sang calon bupati sudah memiliki bukti kinerja selama 10 tahun menjadi pemimpin Gunungkidul dan kini berkolaborasi dengan calon yang mewakili kaum perempuan.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem DIY Subardi menambahkan, hari ini, tanggal 10 Muharram, adalah hari yang penuh berkah berdasarkan kalender Islam atau Hijriah. Selain itu hari ini, berdasarkan kalender China, merupakan hari yang baik.

Pihaknya juga sengaja memilih Embung Gunung Api Nglanggeran sebagai lokasi deklarasi karena merupakan destinasi wisata legendaris.

"Partai NasDem memperoleh 9 kursi. Artinya, rakyat Gunungkidul telah memberikan kepercayaan. Amanah ini harus dilaksanakan," ujar SUbardi.

Dalam memilih calonnya, Partai NasDem tidak menggunakan model jual beli karena tidak ingin menanggung konsekuensi yang besar hanya mencari calon berdasarkan materi.

Baca Juga: Profil Immawan Wahyudi, Nyabup Ditinggal PAN di Pilkada Gunungkidul 2020

Subardi menandaskan, Partai NasDem memilih calon yang sudah terbukti kinerjanya, melihat Gunungkidul, yang belakangan tumbuh cukup pesat, yaitu dalam kurun waktu 10 tahun menunjukkan perkembangan luar biasa, bukan dari masalah Gunung Kapur, tetapi justru pariwisata.

"Kunci Gunungkidul maju karena pariwisata, sehingga menjadi lebih dikenal di seluruh Indonesia, bahkan seluruh dunia. Sepuluh tahun lalu hanya 1 juta orang wisatawan. Namun, saat ini sudah 5 juta. Ini bukti keberhasilan pemerintahan daerah, yaitu Immawan, yang menjadi wakil bupati, dan selama 10 tahun tidak ada gesekan, berarti antara bupati dan wakil bupati maka itu menunjukkan kualitas keduanya," tegasnya.

Mbah Bardi mengungkapkan, Partai NasDem memilih pasangan ini berdasarkan survei melalui lembaga survei independen yang sudah dilakukan selama beberapa kali.

Dari hasil survei tersebut, yang menduduki ranking pertama adalah Badingah, yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Gunungkidul, tetapi sudah tidak diusung kembali karena sudah dua periode menjadi bupati.

Kemudian survei terbanyak kedua adalah Wahyu Purwanto, kemudian Immawan wahyudi. Karena alasan keluarga, Wahyu Purwanto, ipar Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengundurkan diri, sehingga pilihan jatuh ke Immawan Wahyudi.

"Ibu Badingah dan Pak Wahyu Purwanto mengusulkan Pak Immawan menjadi calon bupati," ungkapnya.

Untuk Martanty, Subardi mengatakan, kepentingan perempuan sudah terwakili. Martanty adalah warga asli Gunungkidul yang sudah lama tinggal di Jawa Timur dan ingin membantu membangun wilayah ini.

Keduanya memang bukan sebelumnya bukan kader Partai NasDem, tetapi karena menunjukkan kualitas, maka Partai NasDem mantab mengusungnya.

Dewan Penasihat Partai NasDem Gunungkidul Wahyu Purwanto mengatakan, seluruh komponen harus merapatkan barisan untuk memenangkan Immawan-Martanty. Oleh karena itu, seluruh relawan yang sebelumnya menjadi tim pemenangan 'relawan Panca Manggala' diserahkan sepenuhnya kepada Partai NasDem untuk memenangkan pasangan ini.

"Immawan calon yang berkualitas dan sudah terbukti kinerjanya," kata dia.

Ketua Tim Pemenangan Partai NasDem Gunungkidul Suharno juga mengatakan, pilkada kali ini tidak akan mudah jika tidak ada kerja sama. Keberadaan kiai dan ustaz yang mendukung pasangan ini menjadi inspirasi Partai NasDem untuk memunculkan tagline 'Bismillah Gaas'. Dengan kehadiran para kiai dan ustaz, secara otomatis pasangan ini didukung oleh para kaum agamis.

"Partai NasDem adalah partai nasionalis, sehingga mampu menyatukan semua unsur. NasDem tanpa mahar. Immawan adalah negarawan yang tergolong miskin," tandas Suharno.

Pihaknya sendiri sengaja memilih hari ini sebagai waktu untuk deklarasi karena menurut Kalender Jawa, deklarasi ini bertepatan pada hari Setu Pahing (Sabtu Pahing), di mana Setu menyimbolkan angka 9, yang merupakan angka tertinggi, begitu juga Pahing, sehingga hal tersebut mewakili semangat memenangkan pasangan ini.

Calon Bupati Immawan Wahyudi pun mengaku, amanah ini merupakan beban berat, tetapi akan menjadi terasa ringan karena saat ini dihadiri oleh banyak kader untuk memenangkan Pilkada Gunungkidul. Ia juga berterima kasih dengan Badingah, yang telah mendorong dirinya maju dalam konstetasi Pilkada Gunungkidul.

"Gunungkidul akan mampu tulang punggung masa depan DIY," tambahnya.

Immawan mengatakan, Gunungkidul telah memiliki modal besar untuk berkembang lebih maju. Industri pariwisata Gunungkidul sudah sangat maju dan selalu diminati oleh wisatawan.

Bahkan di masa New Normal selama tiga minggu ini, yang hadir ke Gunungkidul sudah mencapai 108 ribu orang, dan hal tersebut sudah mengejutkan Gubernur DIY. Selain itu, sebagian besar datang ke pantai dengan semangat menjalankan protokol kesehatan yang berlaku.

Tak hanya itu, selama masa pandemi, produktivitas pertanian justru naik 210 ton dan konsumsi 165 ribu ton, sehingga surplus ratusan ribu. Sisi lainnya adalah, anak-anak Gunungkidul sangat canggih dan IT Gunungkidul lebih maju dalam pemerintahannya.

Masyarakat Gunungkidul juga memiliki modal sosial yang sangat tinggi, sehingga stabilitasnya selalu terjaga selama ini. Ada 140 kelompok kesenian yang aktif beraktivitas turut menjadi modal untuk memajukan Gunungkidul.

Kontributor : Julianto

Load More