Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 23 September 2020 | 07:27 WIB
Ilustrasi Pilkada. (Antara)

Basuki juga mewanti-wanti masyarakat untuk tidak tergiur dengan politik uang, yang bisa kapan saja muncul, terlebih dalam setiap gelaran pesta demokrasi. Menurutnya, masyarakat saat ini sudah lebih cerdas dalam memilah dan memilih pemimpin yang baik bagi daerahnya.

Sementara itu, bakal calon bupati petahana Bantul Suharsono mengatakan, pihaknya akan berfokus mempertahankan Bumi Projotamansari sebagai daerah yang zero korupsi jika memang masyarakat Bantul memilihnya lagi. Tidak dipungkiri bahwa target tersebut bukan hal mudah, tetapi dia tetap optimis, dengan bantuan seluruh masyarakat dan transparansi, akan tetap mampu mencapainya.

“Bantul sebagai daerah yang hingga saat ini zero korupsi harus dipertahankan,” kata Suharsono.

Terpisah, bakal calon bupati Bantul yang kini menduduki jabatan wakil bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyampaikan siap untuk menawarkan sekaligus melaksanakan program kegiatan yang tujuannya adalah pemulihan ekonomi kerakyatan. Menurutnya, hal itu menjadi satu target utama yang akan dilaksanakan pada 2021 nanti jika memang dipercaya oleh masyarakat Bantul.

Baca Juga: Jelang Kampanye, Lembaga Pemantau yang Daftar ke KPU Bantul Masih Sepi

"Kita tahu bahwa memang perekonomian di seluruh sektor terpuruk akibat pandemi Covid-19. Maka dari itu, Halim-Joko siap melaksanakan pemulihan ekonomi pada 2021 di sektor-sektor stragis yang ada di Bantul, ekonomi kerakyatan paling utama," ucap Halim.

Perlu diketahui, masa kampanye terbuka Pilkada Bantul 2020 sendiri baru akan dimulai setelah penetapan pasangan calon, atau tepatnya pada 26 September hingga 5 Desember 2020 mendatang.

Load More