SuaraJogja.id - Konfilk antara pemilik lahan dan rekanan proyek pembangunan jalur kereta api Yogyakarta International Airport atau Bandara YIA sudah diselesaikan secara damai. Proyek di Dusun Siwates, Kalurahan Kaligintung, Kapanewon Temon yang sempat disegel oleh ayah dan anak pada Jumat (25/9/2020) lalu itu kini sudah mulai bisa dilanjutkan lagi.
Koordinator Proyek Pembangunan Jalur KA bandara dari PT Istaka Catur Mina, Taufik, mengakui bahwa terdapat miskomunikasi yang berujung pada kesalahpahaman pada masalah yang sempat terjadi kemarin. Namun pada hari itu juga, pihaknya memilih untuk menjalin kesepakatan untuk mengakhiri konflik tersebut dengan pemilik lahan.
Mediasi untuk menyelesaikan masalah tersebut dilakukan bersama dengan satgas desa pembangunan jalur KA Pemerintah Kaligintung. Hasilnya, proyek di lahan seluas 317 meter persegi tersebut mendapat persetujuan untuk bisa dilanjutkan lagi.
"Kemarin ada salah paham saja dengan pemilik lahan, tapi sekarang sudah clear masalahnya," ujar Taufik kepada awak media, Minggu (27/9/2020).
Baca Juga: Tagih Ganti Rugi, Bapak Anak Ini Nekat Segel Proyek Rel Kereta Bandara YIA
Taufik menuturkan, permasalahan itu terjadi ketika pemilik lahan, Mardisusanto (72), dan anaknya, Aslam Fajari, yang merupakan warga Dusun Balong, Kaligintung, menyegel proyek yang sedang digarap oleh pihaknya. Pemilik lahan tersebut menuntut pembayaran ganti rugi diselesaikan terlebih dahulu dan mengancam tidak akan membuka segel jika memang belum dibayarkan.
Namun Taufik menyampaikan, pihak PT tidak mengetahui lebih lanjut bahwa ternyata ganti rugi atas lahan milik keduanya itu belum dibayarkan. Pasalnya, pihaknya tidak mengurusi pembayaran ganti rugi lahan tersebut.
Pembayaran ganti rugi sendiri adalah ranah dari Kementerian Perhubungan dan PT KAI berserta jajarannya. PT Istaka Catur Mina, kata Taufik, hanya sebatas melaksanakan tugas yang diberikan untuk cepat menyelesaikan proyek kereta bandara tersebut di lokasi yang memang sudah ditentukan sebelumnya.
"Kami tidak tahu ternyata pembayaran ganti rugi belum selesai. Sementara pembayaran sendiri dari PT KAI. Namun setelah kami tahu itu belum dibayar, maka pekerjaan di lahan itu akan kami tunda dulu. Pihak pemilik lahan juga sudah dijelaskan bahwa kami hanya selaku pelaksana, kalau pembayaran bukan di ranah kami," tuturnya.
Taufik menjelaskan, kontrak proyek pembangunan yang dipegang oleh pihaknya dimulai sejak 29 Januari 2020 lalu hingga 31 Desember 2021 mendatang. Ada dua paket pekerjaan yang digarap oleh pihaknya, mulai dari pengurukan lahan dari wilayah Kulur sampai Kaligintung, Temon dan pengeboran serta pemadangan tiang pancang.
Baca Juga: Ongkos Murah, Warga Bantul Kini Bisa ke Bandara YIA Naik Bus DAMRI
"Sampai hari ini progresnya sudah berjalan sekitar 42,5 persen. Harapan kami, proyek ini bisa berjalan lancar dan ke depan tidak ada permasalah seperti kemarin lagi," ucapnya.
Berita Terkait
-
Persiapan Balik Mudik, Cek Harga Tiket Kereta Bandara Sekarang!
-
Peringatan Dini Tsunami di Underpass Bandara YIA, BNPB: Supaya Masyarakat Waspada, Bukan Menakuti
-
Ini Alasan Sebenarnya Stasiun Karet Ditutup, Biar Perjalanan Kereta Bandara Cuma 40 Menit
-
Libur Nataru, Naik Kereta Bandara Soetta Cuma Rp15 Ribu
-
Prabowo Belum Pernah Berkantor di IKN Sejak jadi Presiden! Proyeknya Dipertanyakan, Ini Kata AHY
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram