SuaraJogja.id - Pemda DIY secara resmi menaikkan Upah Minimum Provinsi atau UMP Jogja sebesar 3,5 persen menjadi Rp1.765.000 di tahun 2021. Upah Minimun (UM) tersebut naik sebesar Rp60.392 dibanding tahun 2020 yakni sebesar Rp1.704.608.
Walau mengalami kenaikan nyatanya hal tersebut tak serta merta disambut antusias masyarakat Jogja. Sebagian di antaranya menyebut bahwa angka yang sudah diketok tersebut masih jauh dari cukup untuk memenuhi Kebutuhan Hidup Layak (KHL) di Yogyakarta.
Sebut saja seperti yang dirasakan pekerja di salah satu pabrik sarung tangan di Bantul, Yogi (34). Ia harus mengambil lembur untuk bisa memenuhi kebutuhan dalam satu bulannya. Jika hanya mengandalkan gaji pokok saja, kebutuhan lainnya tak bisa dia penuhi.
"Jika mengikuti gaji pokok atau normal yang diterima tiap bulannya itu tidak cukup. Sehingga saya harus mengambil pekerjaan lain seperti bisnis online, dan paling ambil lembur kerja," ujar Yogi dihubungi SuaraJogja.id beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Eksperimen Sosial Hidup di Jogja dengan Rp50 Ribu, Ini yang Bisa Dibeli
Ia menambahkan dalam sebulan dirinya harus membayar kebutuhan makan sehari-hari termasuk pendidikan anaknya yang duduk di bangku TK. Di sisi lain, ia masih memiliki hutang yang harus dibayar tiap bulan kepada bank.
"Jika gaji ini untuk sebulan, mepet sekali. Apalagi dengan kebutuhan hidup yang semakin tinggi, termasuk beberapa harga yang naik. Jadi hampir tidak cukup," terang ayah satu anak itu.
Bukan tanpa alasan dirinya menganggap gaji yang diterima sedikit. Dalam sebulan dirinya menerima gaji pokok sebesar Rp1,3 juta. Jumlah itu sudah dipotong dengan berbagai asuransi di pabrik yang dia tempati.
Meski telah dipotong dan hanya menerima gaji di bawah UMK Bantul, kehidupan Yogi harus tetap berjalan. Tak jarang dirinya harus mengambil lembur dari 8 jam kerja menjadi 9 jam kerja.
"Ya mau tidak mau ambil jam lembur. Sistem kerja di tempat saya per-shift, satu shift berdurasi 8 jam kerja. Jadi untuk memenuhi kebutuhan tiap bulan setidaknya saya harus ambil lembur," katanya.
Baca Juga: Cair Desember, 2 Wilayah Ini Dapat Prioritas Ganti Untung Proyek Tol Jogja
Tak hanya itu, meski telah membuka usaha kecil-kecilan untuk tambahan biaya hidup, warga asli Bantul ini tak jarang harus meminjam uang kepada tetangga.
"Jadi kalo sudah sangat mepet dan tak bisa mendapat tambahan uang, saya pinjam (uang) ke tetangga dan saudara. Itu keputusan paling akhir, jadi akan menjadi beban lagi," ujar Yogi.
Tidak jauh berbeda dengan Yogi, pekerja asal Sleman, Yulianti (39) mengaku harus bekerja lebih ekstra untuk memenuhi kebutuhannya dalam sebulan.
"Dibilang cukup atau tidak ya harus dicukupkan. Tetapi memang mepet, sehingga jalan lainnya ya kita bekerja lebih banyak lagi. Masalahnya ketika kita kerja di luar pekerjaan utama, tidak ada asuransi ketika terjadi hal yang tidak diinginkan," kata dia.
Ibu dua anak ini mengatakan, pengeluaran dengan jumlah yang besar tiap bulannya adalah pendidikan anak dan kebutuhan makan. Terlebih, adanya pandemi Covid-19 yang memaksa anak belajar secara daring, Yulianti harus mengalokasikan kuota internet lebih banyak.
"Pendidikan anak memang penting, tapi saya rasa makin tercekik. Dalam sebulan kuota internet cukup Rp100 ribu. Sekarang bisa sampai 2-3 kali lipatnya. Jika hanya menerima gaji pokok jelas itu tak cukup," keluhnya.
Berita Terkait
-
Kenaikan UMP DIY 2021 Tak Penuhi KHL, Puluhan Buruh Topo Pepe di Titik Nol
-
Tanggapi Naiknya UMP DIY 2021, Aliansi BURJO: Pemda Tak Berpihak ke Pekerja
-
Naik 3,54 Persen, UMP DIY 2021 Tambah Rp60.392 dari Tahun Sebelumnya
-
UMP DIY Rendah, Buruh Pembuat Tas Ini Kuras Tenaga untuk Kebutuhan Lain
-
UMP DIY Paling Kecil Se-Indonesia, KSPSI Kecewa Berat
Tag
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- Jay Idzes Akhirnya Pamerkan Jersey Biru Bergaris!
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- 7 Rekomendasi Mobil Murah dengan Sunroof, Harga mulai Rp 80 Jutaan
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Kekurangan Timnas Indonesia Kalahkan China: Kami Tidak...
-
BREAKING NEWS! Timnas Indonesia Lolos Babak Keempat, Nawaf Alaqidi Ikut Bantu
-
Hasil Timnas Indonesia vs China: Gol Ole Romeny Bawa Garuda Naik ke Peringkat 3 Grup C!
-
Mimpi Timnas Indonesia Terkubur! Gagal ke Piala Dunia 2026 Tanpa Playoff usai Australia Hajar Jepang
-
Bahlil Cabut Sementara IUP Tambang Nikel Anak Usaha Antam di Raja Ampat
Terkini
-
Waspada Cacing Hati usai Sembelih Sapi Kurban, Pemkab Sleman Terjunkan 358 Petugas Pemantau
-
Alun-alun Kidul Ditutup untuk Salat Id? Sultan Angkat Bicara
-
Berkah Idul Adha: Prabowo Kirim Sapi Raksasa untuk Penggerobak Sampah & Pasukan Kuning Yogyakarta
-
IKD Gratis, Tapi Data Bisa Lenyap, Disdukcapil Sleman Ungkap Cara Lindungi Diri dari Penipuan
-
WNA Pakistan Tipu Investasi Rp70 Miliar di Yogyakarta, Sempat Bikin Ulah di Kampus