Ia berharap kenaikan UMP DIY harus sesuai dengan KHL yang ada di Kota Pelajar. Ia meminta kebijakan Pemda untuk menyesuaikan UMP menjadi dorongan pemilik perusahaan menaikkan gaji kepada pekerjanya.
"Jika bisa menyentuh angka Rp3 juta, saya rasa itu sudah cukup aman bagi kami. Tentu saya tidak perlu bingung untuk menambah pendapatan dan membayar biaya sekolah anak," kata dia.
Pekerja lainnya, Agus Setiawan tak menyangka kenaikan UMP yang diputuskan hanya berkisar Rp60 ribu saja.
"Berat rasanya, naik cuma Rp.60 ribu," kata Warga Sewon tersebut saat dihubungi, Rabu (11/11/2020).
Baca Juga: Eksperimen Sosial Hidup di Jogja dengan Rp50 Ribu, Ini yang Bisa Dibeli
Agus tidak mengeluh tanpa dasar, pasalnya dia adalah tulang punggung di keluarganya. Di sisi lain kenaikan minim itu akan terus dibayangi oleh kebutuhan pokok yang juga terus naik.
Diungkapkan Agus, saat ini gajinya hanya berada dikisaran Rp1.795.000 per bulan. Menurutnya itu belum standar untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari. Alhasil sebisa mungkin ia harus menghemat pengeluaran yang ada.
"Gaji itu minimal ya Rp2,5 juta. Itu saja juga masih ngepres kalau memang buat seseorang yang menjadi tulang punggung dalam keluarganya," ungkapnya.
Pekerja lain yang juga mengeluhkan minimnya kenaikan UMP di DIY, adalah Wulan Andrian. Walaupun tidak sama dengan Agus yang menjadi tulang keluarga, namun perempuan 24 tahun ini mengaku masih memiliki beberapa tanggungan bank yang perlu untuk diselesaikan.
"Jadi ya gimana, pasti kurang kalau mengikuti kebutuhan sehari-hari. Apalagi ada tanggungan bank," ucap Wulan.
Baca Juga: Cair Desember, 2 Wilayah Ini Dapat Prioritas Ganti Untung Proyek Tol Jogja
Namun berbeda dengan respon yang diutarakan oleh Anggraena Pika Pramudita. Rena panggilan akrabnya, mengatakan secara pribadi tidak begitu mempermasalahkan minimnya kenaikan UMP DIY.
Rena sendiri pada tahun 2019 memasuki 2020 juga sudah mendapat kenaikan upah sebesar Rp100 ribu di tempatnya bekerja. Hal itu membuat gajinya kini sudah menyentuh nominal Rp2 juta. Menurutnya dengan angka yang didapatnya itu, ia sudah bisa membantu mencukupi kebutuhan keluarga.
"Aku sih ngga masalah sama sekali, dengan gaji Rp2 juta sudah lebih dari cukup. Sudah bisa untuk membantu orang tua juga," ujar perempuan lajang 19 tahun itu.
Kenaikan UMP Jogja rekomendasi dari Dewan Pengupahan DIY
Sebelumnya, meski pemerintah pusat melalui Kementerian Ketenagakerjaan telah menetapkan tidak ada kenaikan upah, pemerintah DIY memilih kebijakan lain yakni tetap menaikkan UMP 2021.
Kebijakan ini dibuat Gubernur DIY melalui Surat Keputusan Gubernur DIY nomor 319/KEP/2020 tentang Penetapan UMP DIY 2021, tanggal 31 Oktober 2020.
Berita Terkait
-
Kenaikan UMP DIY 2021 Tak Penuhi KHL, Puluhan Buruh Topo Pepe di Titik Nol
-
Tanggapi Naiknya UMP DIY 2021, Aliansi BURJO: Pemda Tak Berpihak ke Pekerja
-
Naik 3,54 Persen, UMP DIY 2021 Tambah Rp60.392 dari Tahun Sebelumnya
-
UMP DIY Rendah, Buruh Pembuat Tas Ini Kuras Tenaga untuk Kebutuhan Lain
-
UMP DIY Paling Kecil Se-Indonesia, KSPSI Kecewa Berat
Tag
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- 7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
- Telat Gabung Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Rp31,29 Miliar Dicoret Kluivert Lawan China
Pilihan
-
7 Rekomendasi Skincare Terbaik untuk Pria Juni 2025, Harga Mulai Rp 8 Ribuan dan Wajah Makin Cerah!
-
Prediksi Timnas Indonesia vs China: Momen Sempurna untuk Menang, Garuda!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 128 GB, Terbaik Juni 2025
-
Suporter Garuda Bisa Sulap SUGBK Jadi Kandang Setan di Laga Timnas Indonesia vs China
-
Belanja Frozen Food Hemat Tanpa Ribet, Ini Deretan Promo Alfamart Sampai 15 Juni 2025
Terkini
-
Kasus Dugaan Penganiayaan Santri Ponpes Ora Aji Berujung Damai, Seluruh Laporan Polisi Dicabut
-
Skandal TKA di Kemnaker: Pejabat Terlibat? KPK Geledah Rumah, Sita Mobil Mewah, dan Dokumen Penting
-
Covid-19 Naik Lagi, Ini Kata Dinkes Sleman Soal 'Cita Mas Jajar' dan Vaksinasi
-
Ironi Sastra Indonesia, Karya Dibanggakan, Penulisnya Merana?
-
UGM Bentuk Tim Komite Etik Terkait Sanksi Akademik Christiano Usai Terlibat Kasus Kecelakaan