SuaraJogja.id - Aktivis Jogja Corruption Watch (JCW), Baharudin Kamba kembali melakukan aksi tunggal. Kamis (3/12/2020) siang, sembari membawa uang mainan, amplop dan bertopeng super hero, ia melakukan aksi long march dan berjalan mundur dari Alun-Alun Wonosari menuju ke kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Gunungkidul.
Kamba menyebutkan aksi ini merupakan bentuk dukungan dari JCW kepada Bawaslu Gunungkidul untuk berani menindak tegas pelanggaran dalam Pemilihan Kepala Daerah (Plkada) di Gunungkidul. Di antaranya adalah politik uang termasuk juga seperti bansos yang sering disalahgunakan oleh oknum tertentu.
"Kami mendesak Bawaslu Gunungkidul agar bekerja profesional,"ujar Kamba, Kamis (3/11/2020) di sela aksi.
JCW mendukung tindakan tegas dari Bawaslu agar tidak terjadi pelanggaran Pilkada terutama untuk bansos yang sering digunakan oleh pihak tertentu menjelang Pilkada. Kamba menilai bansos juga merupakan politik uang sehingga perlu diawasi secara ketat distribusinya.
Ia meminta kepada Bawaslu untuk melakukan pengawasan secara ketat. Hal tersebut untuk memastikan ke depan masyarakat mengetahui track record dari 4 pasangan calon bupati dan wakil bupati di Gunungkidul menjadi baik.
"Masyarakat agar tahu orang gunungkidul tidak terlibat korupsi,"tambahnya.
Gunungkidul, lanjutnya memiliki potensi tertinggi money politik namun selama ini belum ada laporan. Karena ketika masyaakat mengungkapkan hal tersebut maka akan dia lantas akan dikucilkan dari kehidupan sosialnya. Maka ia mendorong masyarakat untuk berani melaporkan dugaan money politik.
Kamba menjelaskan ia sengaja membawa uang mainan sebagai simbol agar masyarakat berani menolak politik uang. Kemudian mengenakan topeng super hero, dengan tujuan agar Bawaslu berani menindak tegas setiap ada pelanggaran Pilkada.
"Tadi sempat jalan mundur itu adalah harapan saya agar Gunungkidul tidak mundur,"tambahnya.
Baca Juga: Ratusan Anggota KPPS Gunungkidul Tolak Jalani Rapid Test
Ketua Bawaslu Gunungkidul, Tri Ismiyanto menandaskan Bawaslu akan bekerja secara profesional sesuai ketentuan yang berlaku. Tri menyebut ada potensi politik uang namun sampai saat ini belum ada laporan yang masuk ke Bawaslu.
"Dan hal itu menjadi perhatian khusus dari Bawaslu,"terangnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Keraton Dukung Salah Satu Paslon Pilkada Gunungkidul, Ini Respons Sultan
-
Uniknya Kampanye para Peserta Pilkada Gunungkidul, Ada yang Datangi Hajatan
-
Sudah Diundi, Ini Nomor Urut 4 Paslon Bupati dan Wabup Pilkada Gunungkidul
-
Resmi Bersaing di Pilkada Gunungkidul, 4 Paslon Undi Nomor Urut Hari Ini
-
Pilkada Bakal Ditunda, Begini Respon Kontestan Pilkada Gunungkidul
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
Terkini
-
Ironi Ketika Satu Indonesia ke Jogja, 150 Ton Sampah Warnai Libur Akhir Tahun
-
Bangkitnya Ponpes Darul Mukhlisin: Dari Terjangan Banjir hingga Harapan Baru Bersama Kementerian PU
-
BRI Komitmen Berdayakan Komunitas dan Raih Penghargaan Impactful Grassroots Economic Empowerment
-
Awas! Perut Buncit Bukan Sekadar Gemuk, Pakar Gizi UGM Ungkap Bahaya Obesitas Sentral
-
Siap Sasar Ibu Hamil, SPPG Margomulyo Seyegan Tancap Gas Operasi saat Libur Sekolah