SuaraJogja.id - Puluhan orang merusak dan mengacungkan jari tengah sambil berboncengan, di tengah area Padukuhan Guyangan, Kalurahan Nogotirto, Kapanewon Gamping, Sleman, Senin (14/12/2020) dini hari. Tindakan itu berujung perusakan di sejumlah titik padukuhan tersebut.
Ketua RT 07 Padukuhan Guyangan Muh Haris Mustofa menyatakan, awalnya pada Minggu (13/12/2020) malam ia bersama warga sedang menjalankan ronda rutin.
Namun tetiba, ada orang yang berboncengan masuk ke dalam kampung. Tak lama, mereka berdua menuju ke arah keluar kampung namun dengan kecepatan tinggi.
"Kami sempat menegur, tapi tambah kencang. Ternyata, di dalam [area permukiman] sana mereka itu habis melempar batu ke rumah Ketua Pemuda, lalu dikejar kan. Di simpang tiga jalan kampung kami cegat pelaku," ujarnya, di lokasi perusakan, Senin.
Baca Juga: Sirekap Sempat Eror, KPU Sleman Tetap Rapat Pleno Rekapitulasi Hitung Suara
Pengendara yang diketahui menggunakan motor matik itu, membawa motor sembari mengacungkan jari tengah dan berteriak menyebutkan kalimat-kalimat bernada provokatif.
"Kami kejar, lalu akhirnya saat ada polisi, mereka berhasil ditangkap karena terjatuh. Saat ditanyai, satu dari mereka mengakui perbuatannya [sudah melempar batu], sedangkan yang pembonceng ngaku diajak sama yang membonceng. Takut kalau tidak ikut," ucapnya.
Setelah melepaskan kembali kedua orang yang diperkirakan baru duduk di kelas X Sekolah Menengah Kejuruan tadi, warga kembali menjalankan tugas ronda. Hanya saja tak lama, datang banyak orang ke arah kampung, Haris memilih mundur.
"Di gapura ada yang rangsek dari arah utara dan mecahin kaca di pinggir jalan, saya pulang. Sedangkan area dari gapura dan beberapa meter dari sana, dirusak oleh orang-orang tadi. Saat itu sekitar pukul 00.30 WIB," tutur Haris.
Kedatangan rombongan yang datang berjalan kaki itu merusak genting rumah warga, dua CCTV, bagian gapura rusak, kaca satu unit motor rusak, bagian dari mobil warga penyok.
Baca Juga: Mengintip Budi Daya Maggot di Sleman, Berdayakan Warga Terdampak Tol
"Saat berbondong-bondong datang, mereka menyebut-nyebut berasal dari padukuhan lain. Tapi kami belum meyakini apa yang mereka katakan itu. Warga kami [Guyangan] tidak ada gerakan balasan," ucapnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Buntut Perusakan Gedung DPRD DIY, Polisis Amankan 2 Pelaku di Bawah Umur
-
Polisi Tetapkan 4 Tersangka Perusakan Pos Polisi Saat Demo, 3 Masih Pelajar
-
Otak Pelaku Perusakan Mobil Dinas Saat Demo Rusuh di Medan Ditangkap
-
Bukan dari Pedemo, Perusakan Halte Sarinah Diduga Terorganisir dan Sengaja
-
Terlibat Perusakan Mobil Dinas PU, Satu Pendemo di Medan Tersangka
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
Segera Ambil Link DANA Kaget, Tambahan Uang Belanja dan Bayar Langganan
-
Alih-alih ke Eropa, Ramadhan Sananta Malah Gabung Klub Brunei Darussalam
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
Terkini
-
Bantah Imbas Pilkada, Bupati Sleman Rombak Ratusan Pejabat: Saya Butuh Orang Kompeten
-
Komitmen DIY Genjot Industri Cetak, Jogja Printing Expo 2025 Digelar Ciptakan Persaingan Sehat
-
Hujan Badai Hantam Sleman, Pohon Tumbang Timpa Rumah dan Sekolah, Ini Lokasinya
-
Sri Sultan HB II Layak Jadi Pahlawan Nasional, Akademisi Jogja Ini Ungkap Alasannya
-
Punya 517 Posyandu di Jogja yang Sudah Layani Bayi serta Lansia, Target ILP Capai 83 Persen