SuaraJogja.id - Desain trase tol Jogja-Yogyakarta International Airport (YIA) mengalami perubahan. Disinyalir, alasan diubahnya desain tol, karena adanya keberatan dari sejumlah pihak.
Pasalnya, desain awal tol tersebut berdampak pada pondok pesantren di kawasan Padukuhan Mlangi, Kalurahan Nogotirto, Kapanewon Gamping, Sleman.
Ketua Yayasan Nur Iman Muslih Muhtar mengatakan, berdasarkan informasi yang ia terima dari Kundha Niti Mandala sarta Tata Sasana Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemda DIY menerima surat dari Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta yang isinya perihal keberatan trase tol melewati Mlangi dan mengenai UNISA Yogyakarta.
"Kemudian ditanggapi oleh kantor staf presiden (KSP), sehingga ada rapat koordinasi. Ini rapat kedua untuk menentukan trase itu," kata dia, ditemui di sela rapat koordinasi pembangunan tol, Rabu (16/12/2020).
Ia menambahkan, dalam rapat itu disampaikan tentang trase yang baru dan disampaikan pula bahwa tidak mungkin desain yang dibuat maupun alternatifnya, bisa memuaskan semua pihak.
"Pembangunan pasti berdampak. Maka kemudian harus ada win win solution, supaya tidak terjadi cacat sosial. Tidak hanya ganti rugi, namun juga perbincangan sosio-kultural. Seperti Mlangi, yang sudah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya, ada Masjid Patok Negoro, sehingga kami diundang untuk mengikuti ini," terangnya.
Dalam trase yang baru, tol tak lagi mengenai ponpes. Tapi kemudian, justru ada masjid yang terkena dampak.
"Namun [saat ini] belum ada wakil dari sana yang ikut [rakor], dan sebelumnya sudah mengajukan keberatan. Nanti akan diperbincangkan lagi," ucapnya.
Muslih menjelaskan, trase tol di Mlangi setidaknya membelah dua ponpes milik yayasan besar, namun saat ini sudah digeser.
Baca Juga: Terdampak Tol Jogja, Sebagian Warga Tirtoadi Diminta Relokasi Mandiri
"Saya secara ekstrem tidak punya keinginan yang berlebih. Cuma untuk menggeser trase yang membelah dua ponpes besar ini tadi, kemudian sudah terpenuhi," ucapnya.
Kendati demikian Muslih tak bisa menyebut bahwa, pergeseran desain trase yang baru ini memuaskan. Sebab ada beberapa pihak yang ia wakili yang ditampung aspirasinya dalam rakor siang itu, belum puas dengan hasil desain yang baru.
"Namun alasan dari pihak pemerintah, secara teknis dengan menggeser lagi sudah tidak mungkin," tegasnya.
Ketua Satker Tol Jogja-Solo Wijayanto mengungkapkan, dengan desain baru ini, maka pondok pesantren tersebut tak lagi terdampak tol. Desain tol yang sebelumnya at grade (menapak) menjadi elevated (melayang) di kawasang Mlangi. Namun demikian, dengan adanya perubahan itu maka terjadi pergeseran rute sepanjang 1,6 Km.
"Gudang sebuah perusahaan rokok yang sebelumnya tidak terkena, sekarang [dengan adanya desain baru] jadi kena," ujarnya.
Bukan hanya itu, ada beberapa fasilitas umum (fasum) yang ikut terdampak seperti dua masjid dan satu panti jompo. Namun pihaknya menyatakan bahwa sebagai sebuah alternatif maka desain tol tak mungkin bisa memuaskan semua pihak. Hanya saja, pemerintah akan berupaya meminimalisasi dampak sosial. Bahkan jumlah kalurahan terdampak juga diperkirakan tak banyak mengalami perubahan.
"Salah satunya, dengan cara spesifiknya seperti di Mlangi [menjaganya] sebagai tempat wisata religi. Yang lebih diutamakan dengan adanya kepunden. Cuman, kami ada persoalan di tempat lain, yakni dua masjid dan panti jompo yang nantinya akan kami pindah, dan satu lagi menabrak gudang," papar Totok.
Dengan adanya penggantian desain menjadi melayang, maka diperkirakan pembangunan jalan tol sektor ini akan bertambah senilai Rp300 miliar.
Anggota Komisi D DPRD DIY Syukron Arif Muttaqin yang ditemui di kesempatan yang sama mengatakan, belum lama ini warga setempat [area terdampak] berkumpul pada 29 November 2020. Mereka meminta agar trase tidak melewati kampung Mlangi.
Kendati sudah dilakukan rapat koordinasi dan mengubah desain, ternyata masih ada beberapa fasilitas umum yang kena dampak, seperti dua masjid dan satu panti jompo.
"Staf Kepresidenan hanya berpesan khusus, memohon agar ini dapat dikomunikasikan dengan baik agar bisa diterima. Sehingga apabila terkena, mereka bisa pindah dengan senang hati," ucapnya.
Membandingkan dengan desain awal, terjadi pergeseran pembangunan sepanjang 100 meter dari titik awal. Setelah digeser, konstruksi desain baru menjadi melayang.
Tapi menurut Syukron, desain tersebut masih belum final dan ada beberapa masyarakat menilai untuk bisa digeser kembali. Karena itu menyangkut bangunan-bangunan masyarakat yang terkena.
"Pesantren di utara Mlangi ada juga yang kena. Pengembangan pesantren di Mlangi ke arah timur, kalau sudah ada tol susah juga. Dan itu sudah masuk dalam skema pembangunan kampung. Mungkin jika dilihat dari atas, itu lahan kosong, namun itu diperuntukkan pengembangan pondok," tutur Syukron.
Alternatif lain yang disampaikan dalam rapat koordinasi itu, pergeseran dilakukan ke arah timur. Pihaknya berharap pembangunan tol tidak melewati kampung Mlangi, karena mengganggu perkembangan pendidikan agama Islam di sana.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Dukung Proyek Tol Jogja-Solo, BPD DIY Layani Pembayaran Dana Ganti Untung
-
Tak Terdampak, Panewu Prambanan Yakin Tol Jogja-Solo Bakal Bawa Keuntungan
-
Sebanyak 1 Persen Lahan Produktif di Klaten Terdampak Proyek Tol Jogja-Solo
-
Tanah Sultan Terdampak Tol Jogja-Solo, Krido: Bakal Dapat Ganti Untung Juga
-
Perdes Selomartani Belum Terbit, Pematokan Tol Jogja-Solo Tetap Dilanjutkan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Proyek Tol Jogja-Solo Sentuh Ring Road Kronggahan, Bagaimana Dampaknya ke Lalu Lintas?
-
Bansos Kulon Progo Bocor? Modus Judi Online Terungkap, NIK Penerima Disalahgunakan
-
Dari Irigasi Kumuh ke Jalur Rafting: Gerakan Pemuda Sleman di Selokan Mataram Ini Inspiratif
-
Sultan HB X Tak Mau Komentari Figur Menteri, Tapi Ungkap Satu Harapan Ini untuk Prabowo
-
Sri Mulyani 'Ditendang' Demi Muluskan Ambisi Prabowo? Ekonom UGM Beberkan Strategi di Balik Reshuffle Kabinet