Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 04 Februari 2021 | 07:07 WIB
Sejumlah pesepeda menikmati suasana Titik Nol Kilometer Jogja saat pagi hari seusai perayaan malam tahun baru 2020, Rabu (1/1/2020). - (SUARA/Baktora)

SuaraJogja.id - DPRD DIY meminta Pemda DIY untuk mewaspadai libur panjang yang akan berlangsung minggu depan saat hari raya Imlek. Sebab dari pengalaman libur panjang sebelumnya pada awal tahun, penambahan kasus COVID-19 di DIY cukup besar karena mobilitas masyarakat yang tinggi.

Meski Pengetataan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) sudah berjalan tiga minggu lebih, rata-rata penambahan kasus baru masih tinggi. Tercatat pada Rabu (03/02/2021) ada tambahan 312 kasus baru.

"Pemicu penambahan kasus ini yang harus dikendalikan karena dari pengalaman libur panjang tahun baru memicu penambahan kasus. Kalau sebelum PTKM [awal desember] rata-rata penambahan kasus rata-rata harian kan 277, setelah ptkm pertama [rata-rata harian] 230 kasus, kemudian ptkm saat ini rata -rata-rata harian masih 318," ungkap Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana di DPRD DIY, Rabu Sore.

Kondisi penularan COVID-19 semacam ini masih cukup membahayakan di DIY. Kerumunan yang cukup besar di akhir tahun lalu dan awal tahunlah yang oleh Kemenkes disebut memicu penularan yang tinggi. Akibat kerumunan tersebut, dampak penularan yang tinggi terjadi selama sebulan lebih.

Baca Juga: PTKM Jilid II Bergulir, Satpol PP DIY Bakal Amankan KTP Pelanggar Prokes

Karenanya faktor pemicu perlu diminimalisir hingga ke tingkat bawah. Pemda perlu memastikan libur panjang nanti tidak akan membuat mobilitas masyarakat jadi tinggi.

Selain PTKM, pembatasan wilayah hingga ke tingkat RT/RW dan desa  perlu dilakukan sesegara mungkin. Kebijakan ini akan membuat masyarakat di tingkat bawah lebih memiliki peran dalam menjaga wilayahnya masing-masing dari mobilitas, termasuk dari luar daerah.

"Silahkan di rumah saja pas liburan nanti. Gugus tugas harus dipastikan di tingkat dusun atau bahkan rw, masyarakat menjaga wilayahnya masing-masing. Pemerintah jangan lepas tangan, harus diberikan arahan dan knowladge (pengetahuan-red). Kalau perlu stimulan bagi gugus tugas yang memerlukan," paparnya.

Gugus tugas nantinya harus memastikan tidak terjadi faktor pemicu penambahan kasus. Seperti kerumunan, hajatan dan lainnya di wilayah yang menjadi pemicu-pemicu kecil munculnya kasus baru penularan COVID-19.

"Kalau semua gotong royong maka saya yakin kasusnya akan turun, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri," ujarnya.

Baca Juga: 2 Minggu PTKM di Sleman, Hampir 2 Ribu Lokasi Ditindak Satpol PP

Sementara Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda DIY, Berty Murtiningsih mengungkapkan saat ini total kasus positif COVID-19 di DIY mencapai 22.585 kasus. Bantul mencatatkan kasus baru paling banyak yang mencapai 118 kasus.  Disusul Sleman dengan 89 kasus dan Kota Jogja 48 kasus baru.

"Kulon progo mencatatkan 39 kasus dan gunung kidul 18 kasus hari ini," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More